Beranda Berita Nasional Harga Cabai Terkini di Pasar Banjar Tembus Rp 100 Ribu per Kg

Harga Cabai Terkini di Pasar Banjar Tembus Rp 100 Ribu per Kg

Cabe.jpg

harapanrakyat.com,- Harga cabai terkini di pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, tembus dikisaran Rp 80 ribu – Rp 100 ribu per kilogram pada Jumat (10/11/2023).

Dampak dari naiknya salah satu komoditas bumbu dapur tersebut mulai dirasakan oleh penjual atau warung makan karena keuntungan mereka menipis.

Penjual komoditas kebutuhan pokok di Pasar Banjar, Nana (30), mengatakan, saat ini harga sejumlah komoditas cabai-cabaian terus mengalami kenaikan, terutama cabai rawit merah.

Untuk cabai rawit merah, sekarang ini ia jual Rp 100 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp 80 per kilogram. Sedangkan cabai merah TW Rp 60 ribu per kilogram.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

“Sekarang saya jual 100 ribu per kilo untuk cabai rawit merah. Sebelumnya masih Rp 80 ribu. Naiknya sudah beberapa minggu lalu,” katanya kepada harapanrakyat.com, Jumat (10/11/2023).

Lanjutnya mengatakan, naiknya aneka cabai-cabaian tersebut terjadi sejak beberapa pekan ini, dan belum ada tanda-tanda akan mengalami penurunan harga.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Bandung Jadi Perhatian Presiden Jokowi

Menurutnya, naiknya komoditas cabai-cabaian tersebut karena stok ketersediaan barang berkurang. Namun, untuk harga komoditas kebutuhan pokok yang lain masih stabil.

“Cuma cabe-cabean yang lagi mahal. Telur ayam broiler sekarang Rp 29 ribu per kilogram. Bawang merah yang bagus Rp 29 ribu. Kalau sayuran masih stabil,” ungkap Nana.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

Harga Cabai Terkini di Pasar Banjar Naik, Pedagang Warung Makan Mengeluh

Terpisah, salah seorang pengelola warung makan di Hegarsari, Ibu Onah mengatakan, saat ini harga komoditas cabai-cabaian terus naik mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Bahkan, harga cabai terkini tembus hingga Rp 100 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut turut mengurangi penghasilannya karena harus menambahkan modal untuk belanja. Sedangkan harga penjualan makanan masih tetap sama.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Sudah satu bulan ini naik terus. Belum bumbu cabai, yang lain juga mahal. Kalo rugi sih nggak, cuman keuntungannya tipis banget, soalnya saya kan nggak bisa naikin harga makan. Belum buat bayar pekerja,” tuturnya.

Lanjutnya menyebutkan, untuk mensiasati naiknya harga komoditas cabai, ia mengaku sedikit mengurangi porsi masakan dengan bahan dasar cabai, seperti mengurangi pembuatan sambal.

“Sekarang bikin sambalnya ya secukupnya. Semoga cepat turun soalnya saya nggak bisa jual mahal, nggak bisa naikin harganya. Harga nasinya masih sama,” ucapnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)