Beranda Berita Nasional Aksi Warga Minta Tarif PDAM Turun, Walikota Banjar; sudah Sesuai SK Gubernur 

Aksi Warga Minta Tarif PDAM Turun, Walikota Banjar; sudah Sesuai SK Gubernur 

Minta-Tarif-PDAM-Turun.jpg

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Ade Uu Sukaesih selaku Owner Perumda Tirta Anom merespon soal permintaan massa aksi yang beberapa waktu lalu meminta agar tarif air bersih PDAM diturunkan.

Ia mengatakan, penyesuaian tarif air bersih yang saat ini sudah berjalan tidak bisa turun. Pasalnya tarif tersebut sudah berdasarkan surat Keputusan Gubernur tentang batas tarif atas bawah layanan air bersih PDAM.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menurutnya, keputusan Gubernur tersebut harus tetap terlaksana. Apalagi penyesuaian tarif air bersih tersebut untuk Kota Banjar sudah tertinggal dari kabupaten/kota yang lain.

Selain itu, sudah beberapa tahun ini layanan air bersih PDAM tidak pernah ada kenaikan atau penyesuaian tarif baru, sehingga harus ada penyesuaian agar PDAM tidak terus-menerus merugi.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Tarif PDAM, Warga Kota Banjar Mandi Air Keruh

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

“Nggak bisa. Itu kan berdasarkan keputusan gubernur dan kita selama ini tidak pernah ada kenaikan yang lain sudah naik beberapa kali. Sedangkan SK Gubernur itu harus kita laksanakan,” kata Ade Uu Sukaesih kepada wartawan, Senin (23/10/23).

Lanjutnya menyebutkan, penyesuaian tarif tersebut supaya PDAM tidak terus-menerus merugi. Pasalnya, biaya pengeluaran untuk operasional dan kebutuhan lainnya juga sangat besar.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Terkait revitalisasi pipa jaringan distribusi dan perbaikan pelayanan air bersih memang harus perbaikan untuk meminimalisir kebocoran jaringan distribusi.

“Itu kan banyak kebocoran-kebocoran (pipa distribusi) perlu revitalisasi. Makanya jangan sampai PDAM itu merugi terus karena bocor karena operasional dan sebagainya,” katanya. (Muhlisin/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)