harapanrakyat.com,- Upacara sertijab dan pisah sambut Kepala Lapas Garut, Jawa Barat, pada Jumat (20/10/2023), diharapkan bisa memberikan kontribusi penting untuk pembinaan warga binaan Lapas dan kemajuan pelayanan publik.
Kepemimpinan baru di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut itu dari sebelumnya Iwan Gunawan Wahyudi, beralih kepada Rusdedi.
Dalam acara serah terima jabatan (sertijab) dan pisah sambut Kalapas Garut itu tampak hadir Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jabar R Andika Dwi Prasetya. Serta Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kemenkumham Jabar.
Hadir pula dalam acara tersebut Helmi Budiman, Wakil Bupati Garut, beserta Forkopimda Kabupaten Garut dan stakeholder.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Jabar R Andika dalam sambutannya mengatakan, seorang pemimpin harus bisa menciptakan dan meninggalkan warisan atau legacy yang terus hidup di tempat yang pernah dipimpinnya.
Baca Juga: Kemenkumham Jabar Tandatangani Kontrak Addendum Program Bantuan Hukum
“Warisan itu tentunya memberikan dampak positif bagi organisasi. Dengan adanya warisan yang baik maka sebuah organisasi bakal maju dan berkembang semakin baik” kata Andika.
Lanjutnya mengatakan, mutasi dan promosi jabatan biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Hal itu sebagai bentuk pembinaan untuk kemajuan dan penyegaran dalam organisasi.
Selain itu, juga untuk menghindari terjadinya stagnan akibat lamanya seorang menjabat di suatu tempat.
Dalam acara sertijab dan pisah sambut Kepala Lapas Garut itu, Andika pun berpesan agar menjadi pemimpin yang berpikir revolusioner.
Kemudian, sebagai pimpinan juga harus bertindak nyata, tidak menggunakan cara-cara konvensional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Selalu mengutamakan nilai-nilai integritas dan akuntabilitas.
“Pemimpin dituntut harus bisa memberikan inovasi atau membuat gebrakan yang sifatnya untuk kemajuan organisasi. Hal ini adalah lumrah dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pimpinan.” ujarnya.
Andika menegaskan, seorang pimpinan harus mampu bekerja profesional, transparan, inovatif, akuntabel, dan bersinergi. Hilangkan ego sektoral yang akan membelenggu dalam berorganisasi.
“Seorang pimpinan juga harus membentuk organisasi yang makin pasti, makin berakhlak, serta menjadikan organisasi ini juara lahir batin,” tandas Andika. (Eva/R3/HR-Online)
