Beranda Berita Nasional Soal Pembangunan Desa Wisata, DPRD Kota Banjar: Harus Dihitung Matang Biar Nggak...

Soal Pembangunan Desa Wisata, DPRD Kota Banjar: Harus Dihitung Matang Biar Nggak Gagal Proyek

Pembangunan-Desa-Wisata-di-Desa-Batulawang-Kota-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar mengingatkan pemerintah desa agar melakukan analisis kajian yang matang (feasibility study) saat membuat rencana pembangunan wisata.

Hal itu diungkapkan pimpinan dan anggota Komisi I DPRD Kota Banjar Husin Munawar saat melakukan kunjungan kerja dengan mitra komisi di Desa Batulawang, Kamis (12/10/2023).

“Kami kunjungan kerja ke mitra kerja kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan desa seperti apa. Termasuk pengembangan desa wisata spot selfie wisata Puncak Pagerbatu,” kata Husin kepada wartawan.

Husin mengingatkan pemerintah desa membuat perencanaan pembangunan desa wisata berdasarkan kajian yang matang (feasibility study).

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Termasuk memperhatikan anggaran yang akan digunakan. Pelaksanaan dan memperhatikan multiplier efek atas dampak ekonomi yang dihasilkan dari adanya pembangunan wisata tersebut.

“Supaya itu bener-bener ada feasibility study jangan hanya keinginan membangun. Misalnya anggaran yang akan diberikan ke sana berapa. Nanti outcome-nya berapa, multiplier efeknya juga seperti apa,” katanya.

“Jangan sampai menjadi proyek wisata gagal. Harus diuji juga ini kalau bisa di desa ada anggaran dihitung semuanya agar menjadi unggulan desa Batulawang,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Paripurna Akhir Masa Jabatan Wali Kota Banjar, DPRD Ungkap Capaian Kinerja Pemkot

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Husin juga mengatakan, akses pendukung menuju desa wisata juga harus diperhatikan. Seperti akses jalannya harus diperbaiki dan penambahan fasilitas pelengkap untuk pengunjung wisata.

Pembangunan Desa Wisata di Kota Banjar Butuh Anggaran besar

Menurutnya, untuk pembangunan desa wisata memang membutuhkan anggaran yang cukup besar. Sebab itu, perlu perhitungan yang matang dan juga dukungan anggaran yang besar.

“Menurut kepala desa kan ini awalnya dari swadaya masyarakat. Cuma di APBDes kan ada mandatori ada skala prioritas dan itu saya yakin butuh anggaran yang besar,” katanya.

Sementara itu, Kepala desa Batulawang, Yosef Erawan, mengatakan, nantinya untuk pengembangan desa wisata Puncak Pagerbatu akan ada penambahan wahana kolam renang.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

Saat ini, untuk wisata tersebut sudah memiliki daya tarik pengunjung seperti wahana camping ground. Namun untuk pengelolaan tiket masuk sementara ini masih belum diberlakukan.

“Sudah ada camping ground dan even cuma kita belum mengambil ongkos tiket dulu karena itu harus melalui musyawarah desa. Kita juga sudah memiliki SK dari pemerintah kota dan sekarang menjadi satu-satunya desa wisata yang diajukan ke tingkat provinsi,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)