Beranda Berita Nasional Jurnalisme Konstruktif, Mengatasi Krisis Kepercayaan Terhadap Media

Jurnalisme Konstruktif, Mengatasi Krisis Kepercayaan Terhadap Media

Jurnalisme-Konstruktif-Mengatasi-Krisis-Kepercayaan-Terhadap-Media.jpg

harapanrakyat.com,- Jurnalisme Konstruktif, sebuah pendekatan inovatif yang telah memperlihatkan dampak positif dalam dunia jurnalisme dan media.

Jurnalisme konstruktif adalah cara penulisan berita yang memfokuskan perhatian pada pemecahan masalah dan peningkatan.

Berbeda dengan jurnalisme konvensional yang seringkali hanya mengupas masalah, jurnalisme konstruktif tidak hanya mencari akar permasalahan.

Tetapi juga, mencari solusi yang mungkin. Ini menciptakan ruang untuk berbicara tentang ide, tindakan, dan inisiatif yang dapat mengatasi masalah yang ada.

Devi Asmarani, Editor in Chief of Magdalena, membahas pentingnya jurnalisme konstruktif dalam Local Media Summit (LMS) 2023, Rabu (11/10/2023) di Ballroom, Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat. Ia menggarisbawahi bagaimana persaingan dalam industri media semakin ketat.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

Dalam konteks ini, Devi Asmarani mengingatkan, bahwa media harus bermain di bidang SEO, mengingat besarnya persaingan dalam penyediaan berita yang berkualitas. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa media saat ini tidak hanya bersaing dengan media lain. Tetapi juga, dengan para konten kreator.

Baca juga: Dewan Pers Ingatkan Media Terapkan Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman Jelang Pemilu 2024

Pandangan Program Manajer Sejuk Terhadap Jurnalisme Konstruktif Media

Yuni Pulungan, Program Manager SEJUK, juga turut memberikan pandangan tentang jurnalisme konstruktif dan krisis kepercayaan terhadap media. Menurutnya, media sering dihadapkan pada rasa ketidakpercayaan dan bahkan ketakutan narasumber dalam berbicara kepada media.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Sebagai solusi, SEJUK mendorong kolaborasi antara jurnalis dan komunitas. Mereka tidak hanya diminta untuk menulis berita, tetapi juga untuk aktif mengamati dan memahami masalah yang ada. Dengan cara ini, mereka dapat menghasilkan berita yang lebih kritis, mematuhi hak asasi manusia, dan mengakomodir berita sesuai dengan kebenaran.

Isu sensitif seringkali menjadi tantangan dalam jurnalisme. Namun, SEJUK percaya bahwa pemberitaan yang relevan dan mampu mengadvokasi isu-isu sensitif akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap media.

“Dengan mengedepankan kebenaran dan kualitas dalam pemberitaan. Jurnalisme konstruktif berperan penting dalam mengatasi krisis kepercayaan yang tengah melanda industri media,” ungkap Yuni Pulungan.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Jurnalisme Konstruktif, Menciptakan Dampak Positif

Terlepas dari semua perubahan yang terjadi dalam industri media, jurnalisme konstruktif tetap memiliki fokus pada menciptakan dampak positif. Pendekatan ini bukan hanya tentang apa yang terjadi sekarang, tetapi juga tentang bagaimana masa depan akan dibentuk.

Dengan memberikan solusi dan ide yang konstruktif, jurnalisme konstruktif dapat memberikan dampak positif kepada pembacanya.

Jurnalisme konstruktif adalah pendekatan yang sedang meresap dalam dunia media. Ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang menciptakan pemahaman dan solusi. (R8/HR Online/Editor Jujang)