harapanrakyat.com,- Pemilihan Presiden Indonesia tahun 2024 kian mendekat. Terkait ini, survei Calon Presiden (Capres) terbaru membuka data yang menarik perhatian.
Betapa tidak, hasil survei Utting Research, menempatkan Ganjar Pranowo unggul 1 persen dari Prabowo Subianto.
Menurut lembaga asal Australia ini, Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebanyak 33 persen. Sementara itu, Capres Prabowo Subianto mendapat dukungan 32 persen. Terakhir, Anies Baswedan berada di posisi ketiga.
Namun, survei Capres terbaru yang dirilis Utting Research ini, berbeda dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Menurut lembaga survei ini, Prabowo Subianto menang di urutan pertama dengan dukungan sebanyak 33,5 persen.
Kemudian, di posisi kedua, Ganjar Pranowo dengan jumlah dukungan sebesar 32,8 persen. Sementara, Anies-Cak Imin posisinya sama di peringkat tiga dengan dukungan 17,8 persen.
Terkait hasil survei Capres terbaru ini, Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespon positif. Meskipun, hasil survei menempatkan pasangan Anies Baswedan-Cak Imin paling buncit.
“Ya, itu masukan. Apapun hasilnya, itu masukan untuk kami terus bekerja keras,” tegas Cak Imin, Minggu (8/10/2023) seperti dikutip suara.com.Baca juga: Survei Terbaru, Banyak Warga NU Pilih Ridwan Kamil Menjadi Cawapres
Lebih jauh, Cak Imin menegaskan hasil survei dari lembaga survei manapun akan dijadikan masukan yang berharga. Dalam rangka, merumuskan langkah ke depan menjadi lebih baik.
Sementara itu, Cak Imin juga mengomentari peran kader Partai NasDem, Syahrul Yasin Limpo, yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi selama menjabat sebagai Menteri Pertanian.
Kasus ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin. Namun, Cak Imin menegaskan bahwa ini adalah masalah pribadi yang harus dipilah secara individu dan tidak boleh digeneralisasi.
“Penting untuk diingat bahwa ini adalah masalah individu, bukan masalah kelompok,” ungkapnya.
Cak Imin juga menekankan pentingnya menjaga proses hukum yang berjalan objektif dalam kasus dugaan korupsi tersebut. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan secara obyektif, tanpa pandang bulu,” tegasnya. (R8/HR Online/Editor Jujang)
