suarasubang.com – Sektor komersial menyumbang 95 persen pendapatan PT Dahana. Sektor ini menjadi faktor yang mendorong peningkatan sektor finansial hingga 3 triliun lebih di 2022.
Hal ini diungkap Senior Manajer Legal dan Komunikasi Perusahaan PT Dahana, Juli Jajuli di sela-sela kegiatan media gathering yang dihelat di Saung Kopi Dahana, Subang pada Rabu (04/10).
“Dari 4 lini bisnis yang menjadi fokus Dahana, sektor komersial menyumbang 95% pendapatan. Sisanya kontribusi dari sektor militer,” ujar Juli.
Sektor komersial yang dilayani Dahana antara lain pertambangan umum, konstruksi, hingga oil dan gas.
Ia menambahkan, lini bisnis Dahana sendiri saat ini mencakup explosives manufacturing, drilling & blasting, related services, dan defence related.
Sekedar informasi saja, hingga saat ini Dahana tercatat sebagai perusahaan bahan peledak yang memiliki fasilitas terlengkap di kawasan ASEAN. “Dahana adalah pabrik peledak yang lengkap dari hulu ke hilir.”
Lebih jauh, Dahana berhasil membukukan kinerja positif di tahun 2022 dengan menorehkan pendapatan sebesar Rp. 3,3 triliun. Pendapatan usaha ini mencatatkan kenaikan sebesar 1,4 triliun, atau 174% dari tahun sebelumnya.
Produk dan layanan Dahana tersebar di seluruh Indonesia dan sudah digunakan konsumen berbagai negara seperti Australia.
Juli mengungkapkan, Dahana secara resmi menjadi Perusahaan Umum Dahana berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 36/1973 sebelum ditetapkan sebagai Perusahaan Perseroan pada tahun 1991.
Dahana adalah bagian dari Holding BUMN Industri Pertahanan yang diberi nama DEFEND ID.
Holding ini merupakan gabungan dari lima BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan yang terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk dari DEFEND ID, yang beranggotakan PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.