harapanrakyat.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya meminimalisir dampak El Nino yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Antara lain dengan melakukan operasi darat dan juga operasi udara.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, kewaspadaan dampak El Nino ini salah satunya kekeringan. Akibatnya, banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Suharyanto mengatakan, BNPB melaksanakan penanganan atasi kebakaran hutan dan lahan dengan dua cara.
Baca Juga : Pj Gubernur Prihatin Pantai Cibutun Sukabumi Terpapar Tumpukan Sampah
“BNPB terkait dengan dampak El Nino ini melaksanakan dua garis besar kegiatan. Dalam rangka mengatasi kebakaran hutan dan lahan, di antaranya kita mendukung pelaksanaan operasi darat dengan memberikan perlengkapan kepada Satgas darat,” katanya, Rabu (4/10/2023).
Selain itu, kata Suharyanto, pihaknya juga memberikan anggaran operasional pemadaman oleh Satgas darat.
Selanjutnya melakukan upaya dengan melalui operasi udara melalui penempatan helikopter di wilayah-wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan.
“Kemudian untuk operasi udara kita kerahkan sejumlah 35 helikopter dari seluruh Indonesia. Jadi seluruh Indonesia yang ada helikopter water bombing dan patroli ini, sudah kita kerahkan semua,” ucapnya.
“Diatur strateginya sedemikian rupa, mana daerah-daerah yang kebakarannya besar, ke arah sanalah helikopter water bombing kita arahkan. Jadi ada 6 provinsi prioritas yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi,” Suharyanto menambahkan.
Khusus operasi udara, BNPB tidak hanya mengirim helikopter ke wilayah prioritas saja, namun juga ke wilayah yang sedang alami kebakaran lahan lainnya.
“Tetapi tentu saja di provinsi-provinsi lain juga ada kasus kebakaran lainnya. Itu pun menjadi sasaran kita untuk pemadaman. Jadi ketika daerah menetapkan status tanggap darurat kebakaran dan meminta bantuan BNPB, kami segera mengarahkan helikopter water bombing,” ungkapnya.
BNPB Kolaborasi Bersama TMC Antisipasi Dampak El Nino
Selain itu, BNPB bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain juga melakukan operasi udara dengan cara Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Hal itu untuk memperkuat pemadaman dan juga menunjang keperluan lainnya dalam mengatasi dampak El Nino.
Baca Juga : Tiga Langkah Strategis Indonesia Hadapi Dampak Fenomena El Nino
“Kemudian teknologi modifikasi cuaca per hari ini, BNPB sudah melaksanakan 244 kali dengan jumlah garam yang sudah disebar adalah 341.580 kilogram. Sudah hampir 2 bulan terakhir TMC melaksanakannya terus-menerus, di antaranya di Riau, Kalbar, NTT, Jawa Barat, dan Jambi,” tutur Suharyanto.
“Ke depan ini akan terus kita laksanakan menggunakan 10 unit pesawat bekerjasama dengan BRIN. Itu untuk modifikasi cuaca di Jambi, Kalteng, Sumsel, Kalsel dan Riau. Hal tersebut untuk mengurangi dampak El Nino,” Suharyanto menambahkan. (Ecep/R13/HR Online)