Beranda Berita Nasional Kementerian LH Sebut, Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan Mencapai 6.659 Hot Spot

Kementerian LH Sebut, Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan Mencapai 6.659 Hot Spot

Kementerian-LH-Sebut-Ancaman-Kebakaran-Hutan-dan-Lahan-Mencapai-6.659-Hot-Spot.jpg

harapanrakyat.com,- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi ancaman serius dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Sebanyak 6.659 titik panas (hot spot) telah terdeteksi, dengan potensi tinggi (80 persen) untuk berkembang menjadi titik api atau fire spot. Luas lahan yang sudah terbakar mencapai 267 ribu hektare, dan situasi ini diprediksi akan terus memburuk.

Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi permasalahan yang sangat serius. Terutama, di wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan berbagai tindakan untuk mengatasi masalah ini.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

Siti Nurbaya mengatakan, salah satu langkah yang diambil adalah pemadaman api serta penerapan teknik modifikasi cuaca (TMC) di beberapa provinsi yang dianggap rawan karhutla. “Meskipun situasinya sangat serius, tidak ada pencemaran asap yang mencapai negara tetangga. Termasuk, Malaysia,” ujarnya, Selasa (3/10/2023) di Jakarta.

Baca juga: Sindir Kebakaran Hutan di Indonesia, Spotify Buat Playlist ‘Hazed and Confused’

Komitmen Pemerintah dalam Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan

Pemerintah Indonesia telah menyusun langkah-langkah khusus untuk mengantisipasi dan mengatasi karhutla yang terkait dengan fenomena El Nino. Dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Siti Nurbaya menyampaikan komitmen pemerintah dalam menghadapi masalah ini.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto juga turut berbicara dalam kesempatan tersebut. BNPB telah meluncurkan operasi darat dan udara untuk mengatasi karhutla. Operasi udara melibatkan 35 helikopter, termasuk 13 helikopter patroli dan 22 helikopter water bombing. Ini digunakan, terutama di daerah-daerah yang menjadi prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Adapun 6 provinsi yang menjadi fokus utama dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan yakni Jambi, Riau, Sumsel, Kalteng, Kalsel dan Kalbar.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Harapan Hujan Mulai November

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa puncak fenomena El Nino diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober. Namun, mulai November, angin monsun dari arah Asia akan membawa hujan ke Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mengakhiri kemarau kering secara bertahap.

Dalam situasi yang memprihatinkan ini, pemerintah Indonesia terus berupaya keras untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Langkah-langkah konkret telah diambil, termasuk pemadaman api, operasi darat dan udara, serta teknologi modifikasi cuaca. (R8/HR Online/Editor Jujang)