harapanrakyat.com,- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjadi perbincangan hangat setelah dikabarkan menghilang di Eropa.
Kabar ini muncul di tengah dugaan korupsi yang mencengkeram lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Partai Nasional Demokrat (NasDem), partai yang didukung oleh Mentan Syahrul, telah memberikan klarifikasi terkait keberadaannya.
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengungkapkan Syahrul tidak benar-benar menghilang. Menurutnya, Menteri Pertanian tersebut sedang menjalani pengobatan prostat yang memburuk setelah menjalankan tugas negara di Eropa.
Sahroni menjelaskan bahwa Syahrul seharusnya sudah kembali ke Jakarta pada tanggal 1 Oktober. Namun, masalah kesehatannya memaksa dia untuk menjalani perawatan terlebih dahulu.
Menurut Sahroni, Syahrul telah menerima perintah langsung dari ketua umum partai, Surya Paloh, untuk kembali ke Indonesia. Pihak NasDem menegaskan bahwa pada tanggal 5 Oktober, Syahrul akan pulang ke Tanah Air.
Sahroni tidak memiliki informasi pasti tentang lokasi Syahrul saat ini. Namun, dia meyakinkan bahwa Menteri Pertanian tersebut sedang menjalani perawatan medis. Kabar ini membantah spekulasi bahwa Syahrul kabur setelah rumah dinasnya digeledah oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nama Syahrul Yasin Limpo terseret dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. Bahkan rumah Dinasnya digeledah oleh KPK. Hasil penggeledahan, petugas mendapati uang puluhan miliar, dokumen pembelian aset, catatan keuangan hingga senjata api.
Baca juga: KPK Geledah Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo, Terkait Dugaan Korupsi di Kementan?
KPK Tegaskan Penyelidikan Terhadap Mentan Syahrul Yasin Limpo Akan Terus Berlanjut
Kabar hilangnya kontak dengan Syahrul memunculkan berbagai spekulasi, terutama mengingat perannya sebagai salah satu tersangka dalam kasus korupsi Kementan yang sedang diselidiki oleh KPK. Namun, pihak berwenang belum menerima permintaan cegah tangkal (cekal) terhadap Syahrul.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, menegaskan bahwa penyelidikan terkait kasus tersebut akan terus berlanjut, meskipun Mentan Syahrul belum kembali ke Indonesia. KPK berkomitmen untuk menyelesaikan penyidikan dengan baik dan akan memberikan informasi lebih lanjut secara lengkap di waktu yang tepat.
Direktur Jenderal Imigrasi, Simly Karim, juga menyebut bahwa seharusnya Mentan Syahrul Yasin Limpo kembali ke Indonesia pada tanggal 1 Oktober. Namun, hingga saat ini belum ada informasi yang mengkonfirmasi kedatangannya. Syahrul meninggalkan Indonesia pada 24 September melalui Bandara Soekarno Hatta, transit di Doha, Qatar, sebelum menuju Roma, Italia. (R8/HR Online/Editor Jujang)