harapanrakyat.com,- Kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) mendapatkan sorotan tajam dari berbagai pihak.
Namun, tidak hanya sekedar kasus korupsi biasa, ada spekulasi bahwa kasus ini memiliki kaitan dengan politik. Pendapat ini disampaikan oleh pengamat politik terkenal, Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, kasus korupsi yang melibatkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bisa jadi merupakan upaya untuk menghambat kemungkinan Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024.
SYL seorang kader Partai NasDem yang mendukung Anies sebagai calon Presiden, menjadi salah satu fokus kasus ini.
“Hal ini mengingat kasus serupa yang menjerat mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. Yang juga, merupakan kader Partai NasDem,” ujar Rocky Gerung, seperti dikutip suara.com, Sabtu (30/9/2023).
Menurut Rocky, mungkin terlalu banyak pendukung Anies di Makassar, sehingga dianggap ada pusat pengaruh baru di sana. Untuk mengurangi pengaruh ini, dilakukan serangan terhadap SYL dengan menyeretnya dalam kasus korupsi.
Dalam pandangan Rocky Gerung, Presiden Jokowi mungkin menghadapi fakta bahwa Anies adalah kandidat yang sulit dikalahkan.
Sehingga, upaya untuk mencegah atau mempersulit pencalonan Anies tidak akan berhenti. Ini menunjukkan bahwa kasus korupsi yang melibatkan SYL mungkin hanyalah salah satu dari banyak upaya politik yang akan terus berlanjut menjelang Pilpres 2024.
Baca juga: KPK Geledah Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo, Terkait Dugaan Korupsi di Kementan?
Proses Hukum Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian Ditangani KPK
Proses hukum dalam kasus dugaan korupsi di Kementan masih berlangsung. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penggeledahan di rumah dinas SYL. Hasilnya, ada beberapa barang bukti diduga telah disita.
Namun, KPK belum merinci barang bukti yang disita dan menekankan bahwa seluruh proses hukum akan diungkap pada saat yang tepat setelah penyelidikan selesai dilakukan.
Kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang melibatkan Menteri SYL telah menciptakan kontroversi dan spekulasi tentang kemungkinan motif politik di baliknya. Pengamat politik terkenal, Rocky Gerung, berpendapat bahwa kasus ini mungkin terkait dengan upaya untuk menghambat pencalonan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Meskipun masih dalam proses hukum, kasus ini terus menjadi topik perbincangan dalam dinamika politik tanah air. (R8/HR Online/Editor Jujang)
