harapanrakyat.com,- Musim kemarau membuat Situ Gede, di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat surut, Senin (25/9/2023).
Tampak sebagian danau situ sudah tidak lagi terendam air, dan memperlihatkan rumput hijau. Sedangkan sebagian lagi masih terdapat air. Dari total luas Situ Gede sekitar 47 hektar, kondisi yang tergenang air Situ Gede kurang lebih 20 hektar.
Surutnya Danau Situ Gede ini sudah beberapa bulan terjadi. Kondisi tersebut dimanfaatkan warga untuk mencari rumput di tengah Situ Gede.
Terlihat warga memanen rumput, selain untuk kebutuhan ternak domba dan sapi, rumput segar dan hijau ini juga dimanfaatkan untuk pakan hewan jangkrik.
“Iya saya ambil rumput ini untuk jangkrik pak, doyan sekali jangkrik mah, karena memang ini rumputnya masih muda dan segar. Kemarin ngambil satu karung habis, saya mah kan ternak jangkrik di rumah,” Kata Dedah pencari rumput, Senin (25/9/2023).
Baca Juga: Cerita Pemancing di Situ Gede Tasikmalaya, Banyak Ikan di Lokasi Orang Tenggelam
Domba dan sapi pun, menurut Dedah, sangat menyukai rumput di Situ Gede tersebut. Selain tekstur rumputnya yang lembut, juga warnanya yang sangat hijau membuat domba dan sapi sangat menikmati rumput dari Situ Gede.
“Yah mungkin karena ini rumputnya halus, hijau jadi domba dan sapi sangat suka. Kalau dikasih rumput ini langsung pada makan itu domba dan sapi mah pak,” ungkapnya.
Situ Gede Tasikmalaya Surut, Pengunjung Masih Datang
Sementara itu salah seorang pedagang Situ Gede mengatakan, surutnya Situ Gede tidak mempengaruhi pengunjung yang datang.
“Mau surut mau enggak juga yang beli mah normal-normal saja di warung saya mah pak, kalau tukang sewa perahu iya sepi, kan airnya surut jadi perahunya gak jalan kan,” kata Abah, penjual ayam goreng di Situ Gede.
Pemilik perahu wisata, Dudung menerangkan, baru kali ini air Situ Gede Tasikmalaya surut. Sedangkan musim kemarau beberapa tahun sebelumnya tidak sampai membuat air situ surut.
“Karena air surut kan, wisata perahu pun sepi. Pengunjung berkurang, khususnya yang naik perahu. Kalau yang ke warung untuk makan atau ngopi mah terlihat masih ada,” katanya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)