harapanrakyat.com,- Capres Anies Baswedan dengan tegas menolak disebut sebagai antitesa dari Capres lain yang mengusung isu keberlanjutan Jokowi. Ia berkilah, bahwa isu yang menyebutkan dirinya sebagai antitesa Capres lain merupakan pandangan pengamat politik semata.
Sebenarnya, disampaikan Capres Anies Baswedan, yang dia tawarkan kepada publik dalam Pilpres 2024 mendatang bukan antitesa. Sebab, menurutnya, Pilpres itu, bukan ajang menunjukan diri sebagai antitesis dari pihak yang menjabat sebelumnya.
“Pemilihan Presiden adalah sarana bagi Bangsa Indonesia untuk mengevaluasi perjalanannya selama ini, dan yang akan datang,” ungkap Anies Baswedan, Senin (25/9/2023) seperti dikutip dari suara.com.
Baca juga: Survei SMRC, Alumni Gerakan 212 Mayoritas Dukung Anies Baswedan
Selanjutnya, Anies Baswedan mengatakan dirinya maju sebagai Capres, bukan untuk menjawab apa yang dikerjakan Presiden sebelumnya. Justru, ia ingin memastikan Indonesia ke depan mencapai kondisi adil dan makmur.
Lebih jauh, Capres Anies Baswedan menegaskan label yang disematkan kepada dirinya sebagai antitesa Capres lain, murni simpulan pengamat politik. “Ketika saya terpilih, tentu ada yang sifatnya sintesa. Namun, tentu ada juga sifatnya yang antitesa. Bagi kita arahnya tetap ke depan. Jadi, jika saya disebut antitesa, itu kesimpulan pengamat,” tegasnya.
Capres Anies Baswedan, menjelaskan perihal label antitesa pada dirinya kala menjawab pertanyaan seorang mahasiswa Universitas Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan. Mahasiswa bernama Ahmad Fauzan itu mencecar Anies Baswedan dalam acara Indonesia’s Leaders Talk.
Menurut Ahmad Fauzan, sejak deklarasi sebagai Capres Anies Baswedan, banyak terjadi drama dan intrik. Terlebih, Anies Baswedan sebagai Mantan Gubernur DKI Jakarta, kerap disebut antitesa Jokowi dan dua Capres lainnya. (R8/HR Online/Editor Jujang)