Beranda Berita Nasional Jokowi Bahas Kebijakan Perniagaan Online, TikTok Shop Terancam Hilang?

Jokowi Bahas Kebijakan Perniagaan Online, TikTok Shop Terancam Hilang?

Jokowi.jpeg

harapanrakyat.com,- Kebijakan perniagaan online, khususnya TikTok Shop, menjadi bahasan dalam rapat yang digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/9/2023).

Sejumlah menteri hadir dalam rapat tersebut. Seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.

“Kami akan membahas perniagaan sistem elektronik, termasuk TikTok,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, kepada wartawan sebelum rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Namun, ia tidak memberikan rincian tentang materi yang akan menjadi pembahasan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu, terkait kebijakan TikTok Shop.

Pemerintah sebelumnya telah membentuk tim untuk mengkaji kemungkinan pelarangan TikTok Shop di Indonesia.

Baca Juga: Seleb TikTok Luluk Nuril Dihujat Netizen, Usai Aksi Plexing Sambil Marahi Seorang Siswi

Kebijakan Perniagaan Online, TikTok Shop Berdampak pada UMKM

Bahkan, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa aturan untuk mengawasi perdagangan elektronik berbasis media sosial seperti TikTok Shop.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Pemerintah melalui kementerian terkait akan segera menyusun aturan tersebut. Karena pemerintah menilai hal itu merugikan pedagang UMKM.

Jokowi menyadari bahwa kehadiran e-commerce berbasis media sosial dapat berdampak negatif terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Serta aktivitas perekonomian pasar.

Oleh karena itu, Jokowi melalui kebijakan perniagaan online, ingin mengatur hubungan antara media sosial dan platform perdagangan atau ekonomi.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

“Ini akan memastikan bahwa media sosial tetap menjadi media sosial, dan bukan platform ekonomi,” kata Jokowi. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)