KBRN, Tasikmalaya: SMKN 1 Tasikmalaya terpilih sebagai sekolah yang memiliki kurikulum otonomi terbaik nasional, penilaian itu menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dari total 470 sekolah se- Indonesia yang mengikuti program tersebut.
Kepala SMKN 1 Tasikmalaya, Dr. H. Wawan S.Pd, M.M menyampaikan, tahun ini pihak sekolah diundang untuk mengikuti acara dari Kemendikbud di Bali. Dari proses kegiatan dan penilaian oleh tim Kemendikbud diputuskan SMKN 1 Tasikmalaya ini sebagai perumus kurikulum otonom terbaik.
“Sebelumnya pada bulan Januari sekolah ini ditunjuk sebagai SMK pusat keunggulan dari Kemendikbud ristek, yang diberi kewenangan untuk membuat kurikulum otonom. Perlu dicatat, bahwa dari total 470 sekolah dan 19 lolos untuk menghadirkan kurikulum otonom sekolah. SMKN 1 Tasikmalaya ini paling terbaik nomor 1 nasional,” ungkap Wawan di SMKN 1 Tasikmalaya, Senin (29/11/2021).
Wawan katakan, kurikulum itu dibentuk oleh kepala sekolah bersama pihak guru dan menghasilkan karya usaha dari keahlian siswa yang dibimbing oleh guru. Diantaranya, SMKN 1 Tasikmalaya memiliki busines center berbentuk mini market yang dikelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sekolah.
“Selain itu proses praktek pendidikan disini dipadukan dengan konsep dunia industri. Siswa diarahkan terbiasa bersikap dengan standar oprasional prosedur perusahaan. Khusus yang jurusan perhotelan dilatih untuk terbiasa menjadi resepsionis, penyedia logistik hingga menejmen tamu sekolah sebagai upaya menerapkan ilmu yang diajarkan di kelas,” kata Wawan.
Ia jelaskan, SMKN 1 memiliki 13 kompetensi keahlian, semuanya di masukkan dalam rencana kerja anggaran sekolah, yang rutin disusun tahunan untuk menjadi program pengembangan Badan Layanan Umum Daerah.
Berdasar hasil penilaian SMKN 1 terbukti memiliki kurikulum yang sesuai berbasis industri, yang mampu memadukan potensi adaptif kognitif normatif dalam pembelajaran yang bekerjasama dengan dunia industri.
“Jadi jangan kaget kalau siswa sekolah di sini banyak yang berada di perusahaan yang bekerjasama dengan kami. Intinya dari program kolaborasi itu sekolah berperan lebih fokus memberikan soft skill, sikap tanggung jawab, disiplin, berani berpendapat, kolaborasi serta mampu menghargai orang lain,” kata Wawan.
Menurutnya dalam kesehariannya khusus yang jurusan perhotelan ataupun pemasaran, mereka dapat praktek langsung di lingkungan mini market sekolah dan hotel, agar terbiasa menerima tamu menyiapkan logistik. Program kerja yang dibangun ini selaras dengan gerakan membangun sekolah yang nyaman, menyenangkan dan aman untuk proses pendidikan yang ditempuh oleh siswa.
Selain fokus mendidik siswanya, pihak sekolah juga fokus memberikan bimbingan kepada guru baik yang sifatnya normatif atau adaptif, semuanya terintegrasi berdasarkan kurikulum yang dikerjasamakan dengan industri.
Sedangkan untuk menghadirkan digitalisasi data siswa, sekolah sudah bekerjasama dengan Bank BTN menghadirkan kartu siswa yang dapat difungsikan untuk data induk siswa.
“Selain itu juga kita bekerjasama dengan LPK dan LPP yang memiliki standar luar negeri. Mereka dapat belajar bahasa Inggris, Jepang, Jerman, Prancis dan Korea sebagai modal komunikasi nanti di luar negeri,” tegasnya.
“Sedangkan untuk membangun infrastruktur religi seperti masjid, pihak sekolah saat ini sedang mengajak bersama para orangtua siswa dan siswa untuk serta ikut mendukung pembangunan masjid. Hasilnya kurang lebih 1,7 juta terkumpul setiap hari,” pungkasnya.