harapanrakyat.com,- Acara konser Band GIGI di kota santri dibatalkan secara tiba-tiba pada hari H pelaksanaan terus menuai sorotan berbagai pihak. Seperti diketahui konser musik yang akan menampilkan Band GIGI dan sejumlah artis lainnya batal digelar di kawasan Asia Plaza Kota Tasikmalaya, Sabtu (16/9/2023).
Batalnya konser band papan atas Indonesia itu tak hanya menjadi sorotan para penggemarnya, tapi juga aktivis mahasiswa di Kota Tasikmalaya.
Menurut salah seorang aktivis mahasiswa, Ardiana Nugraha, hal tersebut menjadi preseden buruk bagi Kota Tasikmalaya.
“Dengan pembatalan sepihak itu akan berdampak terhadap kondusifitas, dan menjadi preseden buruk bagi Kota Tasikmalaya sendiri,” ungkapnya, Minggu (17/9/2023).
Dengan dibatalkannya konser musik ini, lanjut Ardiana, seharusnya agenda-agenda konser musik lainnya yang akan digelar di Tasikmalaya juga dibatalkan.
“Ya, karena jelas kok argumen yang disampaikan oleh pihak ormas bahwa acara ini akan menjurus pada kemudharatan,” kata Ardiana Nugraha.
Dengan adanya pembatalan yang secara tiba-tiba saat hari H pelaksanaan bisa membuat investor, atau pihak perusahaan-perusahaan berpikir dua kali untuk menyelenggarakan event di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Konser Band GIGI di Tasikmalaya Batal Jelang Acara, Penggemar Kecewa
Dampak Konser Band GIGI di Kota Santri Tasikmalaya Dibatalkan Mendadak
Karena Kota Tasikmalaya nantinya akan dilabeli sebagai kota intoleransi. Bahkan kejadian ini akan menjadi catatan hitam kalau Kota Tasikmalaya tak ramah segala bentuk event.
Sementara itu, Ilham Abdul Jabar, Direktur Aswaja Center PMII Kota Tasikmalaya, mengatakan, dari awal pihaknya sudah menebak kalau pada akhirnya konser Band GIGI batal digelar.
“Sejak awal pun sudah bisa ketebak kalau akhirnya akan seperti ini (dibatalkan). Tasikmalaya ini terkenal dengan sebutan kota santri. Tetapi tidak ada histori penolakan acara seperti ini,” kata Ilham.
Menurutnya, pembatalan secara tiba-tiba menjelang beberapa jam konser musik akan mulai memang di luar nalar.
Banyak pedagang asongan dan pelaku UMKM yang merasa dirugikan atas pembatalan tersebut. Padahal niat mereka sangat mulia, mencari rezeki demi sesuap nasi dan membiayai anak-anaknya.
“Lantas siapa yang akan tanggung jawab. Ini jelas dosa besar,” ujarnya.
Ilham menyarankan agar selalu update informasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan elemen penegak hukum dan masyarakat.
Karena Kota Tasikmalaya ini bukan kota Islam, tetapi kota yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
Konser Band GIGI dibatalkan secara tiba-tiba menimbulkan kegaduhan, dan menjadi tanda tanya sejumlah pihak lantaran tidak jelas apa penyebabnya,
Namun, pihak panitia penyelenggara enggan memberikan keterangan secara jelas kepada media. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)