Beranda Berita Nasional Sebuah Klenteng di Kota Banjar Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebuah Klenteng di Kota Banjar Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Klenteng-di-Kota-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Sebuah Klenteng di Kota Banjar, Jawa Barat, tepatnya lingkungan Gudang Rt 1 Rw 3 Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, mengalami kebakaran, Minggu (17/9/2023) sekitar pukul 02.15 WIB.

Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Kota Banjar Aam Amijaya mengatakan, petugas mengetahui kebakaran tersebut berdasarkan informasi yang masuk dari warga sekitar pukul 03.00 Wib.

Saat itu ada yang warga tiba-tiba melihat kepulan asap hitam keluar dari jendela gedung di lantai 2 tempat peribadatan tersebut. 

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

Baca juga: Pabrik Limbah Kayu Milik Warga Pangandaran di Rajadesa Ciamis Terbakar

Karena kejadian itu, warga kemudian melapor ke petugas pemadam kebakaran.

Setelah itu, petugas langsung menuju ke lokasi untuk memadamkan api dengan cara memecahkan kaca untuk membuang asap dan melakukan penyemprotan.

“Tadi pagi kejadiannya. Tiba-tiba ada warga di sekitar lokasi yang melihat kepulan asap dari lantai 2 Klenteng,” kata Aam Amijaya.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Pihaknya pun menduga penyebab peristiwa kebakaran tersebut berasal dari korsleting arus listrik pada a AC yang terpasang di gedung lantai 2.

Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Pasalnya, saat kejadian tidak ada aktivitas. 

Namun, akibat peristiwa tersebut menyebabkan kerugian sekitar Rp 3 juta. 

Ia mengingatkan kepada masyarakat untuk mengantisipasi terhadap penyebab terjadinya kebakaran dari korsleting arus listrik seperti dengan mengecek instalasi listrik di dalam rumah secara rutin.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

“Penyebab kemungkinan berasal dari korsleting listrik pada AC. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian sekitar Rp 3 juta,” katanya. (Muhlisin/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)