harapanrakyat.com,- Sebanyak 16 ribu lebih warga Kota Banjar, Jawa Barat, bakal mendapat bansos beras 10 kg. Bantuan beras dari program pemerintah pusat itu mulai disalurkan melalui Perum Bulog.
Diketahui, pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), mulai menggelontorkan bantuan beras bagi masyarakat. Bantuan tersebut untuk menekan inflasi tingginya harga beras di tingkat pasar.
Kepala DKP3 (Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan) Kota Banjar, Yoyon Cuhyon mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang pihaknya lakukan, untuk penyaluran bansos beras 10 kg tersebut masih menunggu jadwal dari Perum Bulog.
Ia menjelaskan, Dinas Ketahanan Pangan dan instansi lainnya (Dinas sosial) sifatnya hanya membantu pelaksanaan penyaluran bantuan pangan. Seperti pengecekan kualitas bantuan beras yang akan disalurkan.
Adapun bantuan beras itu akan diberikan selama tiga bulan mulai bulan September ini sampai bulan November mendatang.
Baca Juga: DKP3 Kota Banjar Sebut Produksi Buah Belimbing Madu Capai 305 Ton
Rencananya launching penyaluran bansos beras 10 kg di Kota Banjar akan dilaksanakan bersama Kabupaten Pangandaran. Tempatnya di Gudang Bulog Banjar.
“Untuk Kota Banjar rencananya bersama Kabupaten Pangandaran di Gudang Bulog Banjar. Jadwalnya nanti Bulog Ciamis akan memberitahukan,” kata Yoyon kepada harapanrakyat.com, Selasa (12/9/2023).
“Launching di Nasional sudah, yaitu di Kelapa Gading dan Bogor. Priangan Timur juga sudah Ciamis dan Tasik,” terang Yoyon menambahkan.
Terpisah, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos P3A Kota Banjar, Raden Irawan mengatakan, untuk data penerima bantuan beras tersebut bersumber dari Pusat Data Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin) Kemensos RI.
Adapun alokasi penerima bansos beras 10 kg di Kota Banjar berdasarkan data Kemensos sebanyak 16.740 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing KPM akan mendapatkan bantuan sebanyak 10 kilogram.
“Datanya langsung dari pemerintah pusat. Sasarannya penerima bantuan PKH dan BPNT. Untuk jumlah penerimanya ada 16.740 penerima manfaat,” kata Raden. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)
