Beranda Berita Nasional Guru Diancam akan Dibunuh oleh Siswa, FP3 Kota Banjar Angkat Bicara

Guru Diancam akan Dibunuh oleh Siswa, FP3 Kota Banjar Angkat Bicara

SMP-Negero-8-Kota-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar, Jawa Barat, memberikan tanggapan terkait guru SMP Negeri 8 Kota Banjar yang diduga diancam akan dibunuh oleh seorang siswa.

Pasalnya, tindakan pengancaman pembunuhan melalui rekaman suara di aplikasi percakapan WhatsApp tersebut bisa masuk ke dalam tindak pidana.

Ketua FP3 Kota Banjar, Diky Agustaf mengaku sangat prihatin dan miris karena pengancaman tersebut dilakukan oleh seorang pelajar.

“Hanya gara-gara ditegur seorang pelajar berani mengancam seorang guru, mendengar hal itu jujur kami sangat merasa prihatin dan miris,” kata Diky Agustaf, Selasa (5/9/2023).

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Menurutnya, peristiwa itu harus menjadi perhatian serius oleh berbagai pihak dalam penanganannya karena dilakukan oleh seorang pelajar.

Ia menjelaskan, tujuan pendidikan itu mengubah budi pekerti peserta didik bukan malah menjadikan seorang pelajar menjadi berandalan.

“Apa yang akan terjadi terhadap nasib bangsa ke depan kalau misal penerus masa depan bangsanya malah seperti berandalan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Diky menambahkan, jika berkaca pada sistem pendidikan beberapa tahun ke belakang, di mana pendidikan karakter memiliki persentase terbesar, yakni 60 persen.

“Kemudian persentase keterampilan 20 persen, tapi mana hasilnya dan siapa yang harus disalahkan jika ada peristiwa seperti ini? Harus segera menemukan penyebabnya agar ada solusinya,” tambahnya.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Baca Juga: Waduh, Seorang Pelajar di Kota Banjar Ancam akan Membunuh Gurunya

Guru Diancam akan Dibunuh, FP3 Kota Banjar Sarankan Para Pihak Duduk Bersama

Sementara itu, ia menyarankan pihak terkait duduk bersama untuk membahas masalah ini.

“Kami juga menyarankan kepada seluruh kasepuhan guru untuk tidak segan melapor kalau memang terjadi hal seperti itu. Karena tidak cukup hanya dibereskan secara kekeluargaan, harus dilakukan penindakan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Rikma Dewangga, seorang guru di SMP Negeri 8 Kota Banjar, diancam oleh seorang pelajar yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP swasta di wilayah Desa Kujangsari.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

Hal itu terjadi lantaran pada Sabtu sore (26/8/2023), guru tersebut menemukan anak SMP Negeri 8 Kota Banjar sedang bermain di kawasan simpang empat Djarum.

Kemudian, guru tersebut menginformasikan kepada wali kelas agar memeriksa siswanya yang belum pulang. Diduga tak terima, dua orang siswa dari sekolah tersebut dan siswa dari SMP swasta berkomunikasi melalui grup Whatsapp. Para siswa ini mengancam akan membunuh guru tersebut. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)