harapanrakyat.com,- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru-baru ini mengadakan Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk persiapan menghadapi pemilu 2024.
Meskipun tak secara langsung mengkonfirmasi isu yang berkembang, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Maman Imanulhaq, tidak membantah bahwa rapat pleno tersebut turut membahas tentang Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Maman menjelaskan rapat pleno adalah agenda rutin PKB, dan seperti biasanya, isu yang dibahas adalah tiga prioritas strategi partai tersebut dalam Pemilu 2024 mendatang.
Prioritas pertama adalah target 109 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sementara yang kedua adalah memenangkan Pilkada di berbagai daerah, dan yang ketiga adalah persiapan untuk Pilpres.
Baca juga: PKB Kaget, Prabowo Ubah Nama Koalisi Jadi Indonesia Maju
Namun, yang paling menarik perhatian dalam rapat pleno kali ini adalah pernyataan dari Partai Demokrat yang menyebutkan adanya kesepakatan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden. Hal ini menjadi topik hangat dalam rapat pleno tersebut.
Maman juga mengungkapkan bahwa seluruh perkembangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan potensi koalisi baru akan dibahas dalam rapat pleno. Dinamika politik menjelang Pemilu 2024 akan dilaporkan secara langsung oleh Ketua Umum PKB.
Lebih lanjut, Maman menyebut bahwa belakangan ini muncul berbagai masukan tentang posisi PKB dalam berkoalisi. Ada tiga opsi yang sedang dipertimbangkan, yaitu pertama, PKB tetap bertahan di KIM (Koalisi Indonesia Maju). Kedua bergabung bersama koalisi yang mendukung Ganjar Pranowo, dan yang ketiga, bergabung bersama KKP (Perubahan untuk Persatuan).
Maman menegaskan bahwa PKB sedang mendengarkan berbagai masukan dan akan mempertimbangkan opsi-opsi tersebut dalam rapat pleno ini.
Keputusan akhir mengenai strategi dan koalisi yang akan diambil oleh PKB dalam Pemilu 2024 masih menjadi misteri dan akan diungkapkan dalam waktu yang akan datang. Publik akan terus mengikuti perkembangan politik yang semakin memanas menjelang pemilihan presiden mendatang. (R8/HR Online/Editor Jujang)
