Beranda Berita Nasional Harga Beras Melambung Tinggi di Pasar Banjar, Pembeli Bingung Nyari Beras Murah

Harga Beras Melambung Tinggi di Pasar Banjar, Pembeli Bingung Nyari Beras Murah

Harga-Beras.jpg

harapanrakyat.com,- Harga beras melambung tinggi di Pasar Banjar, Jawa Barat. Tingginya harga beras membuat warga kebingungan mencari beras yang harganya murah.

Salah seorang pembeli, Neni, mengaku bingung dan merasa keberatan dengan tingginya harga beras yang mulai terjadi akhir-akhir ini.

Menurutnya, dengan naiknya harga beras membuat dirinya harus membeli beras dengan harga yang cukup tinggi, yaitu Rp 12.500 per kilogram.

Neni berharap pemerintah secepatnya menstabilkan harga komoditas pangan tersebut sampai batas normal hingga Rp 10 ribu per kilogram.

“Beras sekarang 12.500 rupiah per kilo. Kemahalan sampai bingung saya nyari yang murah nggak ada. Semoga nanti bisa turun lagi sampai 10 ribu rupiah per kilonya,” ungkap Neni kepada wartawan, Jumat (1/9/2023).

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Harga Beras Melambung Tinggi, Walikota Banjar Sidak ke Pasar

Baca Juga: Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Masih Mahal, Sejumlah Penjual Terpaksa Tutup

Mahalnya harga beras membuat Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional untuk memantau langsung harga kebutuhan pokok, terutama beras, Jumat (1/9/2023).

Sidak jajaran pejabat Pemkot Banjar itu pun disambut dengan melambungnya harga beras medium yang mencapai Rp 12.500 per kilogram.

Diketahui harga eceran tertinggi (HET) beras medium yaitu Rp 10.900 per kilogram. Sejumlah pembeli pun keberatan dengan naiknya harga beras tersebut.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ade Uu Sukaesih mengatakan, pihaknya mengakui adanya kenaikan harga beras medium tersebut, dari semula Rp 11.500 sekarang menjadi Rp 12.500 per kilogram.

Menurutnya, kenaikan harga beras terjadi lantaran banyak di daerah yang lain mengalami kekurangan beras, dan membeli pasokan beras yang ada di Banjar. Sehingga hal itu mempengaruhi harga penjualan.

“Sekarang naik karena barangnya rebutan. Banyak yang kekurangan stok datang ke Banjar, tapi kita sebetulnya masih aman. Tadinya 11 ribu sekarang 12.500 per kili,” kata Ade Uu.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Meski terjadi kenaikan harga beras, namun walikota memastikan stok ketersediaan beras di Banjar sejauh ini masih surplus. Bisa mencukupi sampai empat bulan ke depan.

Pihak pemerintah juga akan bekerjasama dengan Bulog untuk melakukan intervensi dengan memberikan subsidi. Hal itu sebagai upaya untuk menstabilkan harga komoditas beras di tingkat pasar.

“Nanti Untuk menekan kenaikan harga beras kita akan kerjasama dengan Bulog. intervensi harga beras agar bisa kembali stabil. Tapi ini hanya beras saja yang naik, untuk kebutuhan pokok yang lain masih stabil,” jelasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)