KBRN, Bandung: Jawa Barat tak lama lagi bakal memiliki monumen Covid-19. Monumen yang terletak tak jauh dari lapangan Gasibu Kota Bandung itu, merupakan penghormatan bagi tenaga medis, dokter, relawan maupun lainnya, yang gugur membantu masyarakat melawan pandemi Covid-19.
Rencanannya, monumen yang awalnya merupakan plaza selamat datang, bakal diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 10 September 2021 mendatang, bertepatan dengan hari pahlawan.
“Monumen ini sebagai bentuk penghormatan terhadap 281 tenaga medis, seperti dokter, perawat, juga relawan dan aparatur sipil negara yang tercatat di Dinas Kesehatan Jawa Barat, yang gugur karena berkorban untuk masyarakat terkait dengan perjuangan melawan Covid-19, dan nama-nama mereka terpahat atau tercatat di Monumen tersebut,” ucap Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat Boy Iman Nugraha, saat meninjau monumen Covid-19, Jumat (5/11/2021).
Monumen yang berbentuk prisma kembar ini, kata Boy, merupakan salah satu monumen yang berada di area Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat Bandung.
“Monumen Welcome Plaza ini telah selesai dilakukan revitalisasinya oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat. Padahal monumen ini dirancang dari tahun 2014,” tutur Boy.
Ia juga mengatakan, pada dasarnya tidak ada istilah Pemprov Jabar membangun monumen Covid-19 di sekitar Monumen Perjuangan (Monju) Rakyat Jawa Barat. Pihaknya membangun Welcome Plaza di kawasan Monju Rakyat Jawa Barat.
” Nah ditengah perjalanan sebagai penghargaan atas dedikasi kepada orang yang sudah berkorban melayani masyarakat dalam penanggulangan Covid-19, tercetuslah ide ini,”ucap dia
Boy juga menambahkan, penyematan 281 nama mereka yang gugur itu ada esensi yang mendasarinya.
“Tempat tersebut akan menjadi ruang perenungan bagi masyarakat yang berkunjung tentang bagaimana pandemi Covid-19 telah menimbulkan banyak korban jiwa dan berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Jadi ini merupakan pengingat untuk kita semua bahwa untuk menangani pandemi COVID-19 itu tidak mudah, tidak murah dan memerlukan kerja keras bersama,” tegasnya.
Sehingga, lanjut Boy, mereka yang sudah menjadi korban, nama yang tercatat tersebut harus jadi perenungan bagi semua pihak saat ini untuk terus menjaga atau meminimalisir dampak pandemi Covid-19 di tanah air, khususnya di Jawa Barat.
“Jadi ini ada dua esensi, satu bentuk penghargaan terhadap dedikasi mereka dan esensi kedua ini jadi tempat perenungan,” kata Boy.