Beranda Berita Nasional Komunitas Rumah Burung Hantu di Pangandaran Ajak Petani Kendalikan Hama Tikus

Komunitas Rumah Burung Hantu di Pangandaran Ajak Petani Kendalikan Hama Tikus

Rumah-Burung-Hantu.jpg

harapanrakyat.com,- Komunitas Rumah Burung Hantu (RUBUHA) kenalkan populasi Burung Hantu untuk pengendalian hama tikus di wilayah Blok Kedungkawung, Desa Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran. 

Ahmad Hidayat, otak di balik komunitas RUBUHA Pangandaran menjelaskan, rumah burung hantu sangat penting. Tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan serangan hama tikus, yang telah mengurangi hasil panen akibat serangan tikus yang berlebihan.

“Kami harus segera tanggap dalam mengatasi ini. Rubuha hadir sebagai upaya mengatasi hal ini. Burung Hantu jenis Fito Alba yang kami hadirkan, merupakan predator alami bagi tikus,” ungkap Ahmad Hidayat, Kamis (17/8/2023).

Keunikan Burung Hantu

Lebih lanjut, Ahmad Hidayat menegaskan keunikan Burung Hantu ini memiliki Radius proteksi bisa mencapai 5 hektar. 

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Hanya dengan satu ekor Burung Hantu, kata Ahmad, petani dapat mengurangi dampak serangan hama tikus. Apalagi populasi tikus berkembang pesat, dan serangan ini seringkali berujung pada gagal panen.

Baca juga: Musim Panen Padi, Petani di Pangandaran Keluhkan Harga Gabah

“Terlebih lagi, bulan Agustus dan September memiliki puncak musim kering El Nino, yang diprediksi oleh BMKG. Para petani harus sadar dan mampu mengantisipasi perubahan iklim tersebut,” tambah Ahmad Hidayat.

Pihaknya pun menyoroti juga aspek lingkungan yang mana metode ini ramah lingkungan, tanpa perlu pestisida atau bahan kimia. 

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dengan menyediakan Rumah Burung Hantu dan menjaga populasi mereka, menurutnya bisa menjaga aset penting dalam ketahanan pangan.

“Dengan hadirnya RUBUHA, serangan tikus berkurang. Radius jelajah Burung Hantu mencapai 500 meter, menjaga lahan yang luas. Dengan radius 150 meter, mereka bisa mendeteksi hama tikus dan mengurangi serangan tanpa campur tangan manusia. Lahan pertanian saya kini aman dan terlindungi,” papar Ahmad Hidayat.

Jangan Ganggu Habitat Burung Hantu

Pihaknya pun mengajak petani senior dan generasi milenial untuk mendukung konsep RUBUHA ini. Apalagi ini adalah upaya pertama di Pangandaran, khususnya di wilayah Blok Kedungkawung.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan warga sekitar sangat diperlukan untuk menjaga populasi Burung Hantu ini. Mohon untuk tidak menangkap dan membiarkannya hidup bebas di habitat alaminya,” harapnya.

Ahmad menegaskan, ketika habitat alami Burung Hantu tidak diganggu, ekosistem alam akan berfungsi secara harmonis. Ia meminta masyarakat untuk tidak mengganggu Burung Hantu ini, terutama dengan menembaknya.

“Kita adalah penjaga alam. Kehadiran Burung Hantu akan membantu kita. Mereka adalah mitra para petani. Biarkan Burung Hantu menjalankan perannya dalam ekosistem alamnya,” pungkasnya. (Mad/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)