Beranda Berita Subang Sejarah Peristiwa 17 Agustus 1945, Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI

Sejarah Peristiwa 17 Agustus 1945, Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI

Sejarah Peristiwa 17 Agustus 1945, Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI

Semarak Kemerdekaan Indonesia ada di depan mata yang prosesnya tentu melalui berbagai perjuangan para pahlawan serta pemimpin. Untuk melestarikan sejarah bermakna tersebut, terdapat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang juga berperan membuat para generasi muda tetap mencintai Tanah Air.

Untuk membangun semangat kemerdekaan di hati masing-masing orang, telah hadir dalam talkshow Lekat (Lebih Dekat) yaitu Ridwan Lesmana, M.Pd selaku Ketua MGMP PPKN SMP se-Kabupaten Subang pada Senin (14/8) di Radio Benpas Subang.

MGMP sendiri merupakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran PPKn yang didalamnya terdapat para guru PPKn se-Kabupaten Subang. Diadakannya organisasi ini sebagai wadah untuk silaturahmi, sharing, saling komunikasi, support

hingga menyamakan persepsi. Di Kabupaten Subang, tercatat ada 180 orang anggotanya termasuk sekolah swasta. 

BACA JUGA:  Program KUA-PEU: Sinergi LAZ Assyifa Peduli dan Kemenag RI untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat

Ridwan menjelaskan MGMP PPKn sedang disibukan dengan kebijakan Kabupaten Subang, ada juga beberapa kegiatan komisariat di enam kecamatan. MGMP juga masih memantau penyamaan perangkat pembelajaran terutama pada kurikulum, karena ada beberapa sekolah yang belum memakai kurikulum merdeka.

Di samping itu mengenai proklamasi, ia menjelaskan maksudnya adalah penyebaran informasi secara luas kepada khalayak publik. Proklamasi memang singkat hanya mencantumkan beberapa kalimat tetapi maknanya begitu menggema pada dunia. 

Proklamasi sangat berarti bagi Indonesia sebagai puncak perjuangan bangsa usai dijajah oleh Jepang dan Belanda sehingga dapat setara dengan negara lain.

"Akhirnya kita bisa menyamakan diri sederajat dengan bangsa-bangsa lain. kita sekarang mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai bangsa yang merdeka," ucap Ridwan.

BACA JUGA:  Mama Pagelaran, Ulama Sastrawan Inspiratif dari Subang

Isi dari proklamasi hanya dua kalimat, pertama diusulkan oleh Achmad Soebardjo kalimat kedua oleh Mohammad Hatta. Soekarno hanya menulis, lalu diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik.

Proklamasi diawali kronologis penjajahan Belanda yang menyerah kepada Jepang pada 8 Maret 1942 di Kalijati. Kini, tempatnya dijadikan museum di Lanud Suryadarma karena peristiwanya sangat bersejarah menentukan keberadaan Indonesia.

Kemudian, pada 17 Agustus 1945 dibacakanlah Proklamasi oleh Soekarno yang diusulkan Achmad Soebardjo dan Moh. Hatta. Setelah itu terdapat pengibaran bendera dan lagu Indonesia Raya.

Pada saat itu informasi kepada masyarakat disampaikan melalui surat kabar, kantor berita Antara, radio, pamflet dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) ke daerah-daerah seluruh Indonesia.

BACA JUGA:  Generasi Muda Subang Wujudkan Budaya Anti-Korupsi

Dalam talkshow Ridwan menyebutkan dua kata terkenal dari Soekarno yang masih terngiang hingga sekarang. Bahkan menjadi sumbu api semangat untuk para generasi muda lebih mencintai sejarah bangsa, yaitu 'Jas Merah' atau singkatan dari 'jangan sekali-kali meninggalkan sejarah'. Sebagai penutup ia menambahkan pula makna kemerdekaan menurutnya dari pandangan guru.

"Kita harus mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif. Setiap orang punya kemerdekaan, punya kebebasan untuk melakukan apapun. Tapi apapun kebebasan yang menuntutnya untuk bertanggung jawab. Sesuai dengan porsinya masing-masing seperti saya guru fokus mengajar dengan betul," tambahnya.***(VAN/Radio Benpas Subang)