harapanrakyat.com,- Kaulinan buhun atau permainan zaman dulu meriahkan acara Hajat Bumi 5 di Pulo Majeti, Kampung Siluman Baru, Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat.
Selain kaulinan buhun, dalam acara Hajat Bumi yang berlangsung Minggu (23/7/2023) kemarin, juga digelar Bazar UMKM.
Permainan buhun pandu langsung oleh Deni Wahyu Jayadi, selaku pengisi acara yang juga Pimpinan Sakola Motekar Ciamis.
Deni Wahyu Jayadi mengatakan, permainan buhun saat ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, karena tergerus teknologi dan gadget.
“Kenapa kaulinan buhun ini diadakan pada momen Hajat Bumi 5 ini, karena sesuai dengan kebutuhan hari ini. Juga untuk menjawab permasalahan anak sekarang yang cenderung banyak bermain gadget,” katanya, Minggu (23/7/2023).
Menurut Deni, kaulinan buhun tersebut merupakan karya orang tua pada zaman dulu. Anak-anak sekarang sudah jarang memainkannya.
Baca Juga: Bus Bandung Express Dilempar Batu Orang Tak Dikenal di Kota Banjar, Kaca Pecah
Hajat Bumi 5 Pulo Majeti Kota Banjar Sosialisasikan Permainan Tradisional
Ia pun berharap dengan permainan buhun ini anak-anak dapat bersosialisasi dengan teman-temannya.
“Satu sisi kita melestarikan permainan tradisional warisan para orang tua kita, sekaligus mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya,” terangnya.
Deni menyebutkan, dalam acara Hajat Bumi 5 ini ada beberapa permainan tradisional untuk anak-anak, seperti cingciripit, tetemute, oray-orayan, dan yang lainnya.
“Ada oray-orayan, tetemute, dan banyak lagi. Pak Wakil Walikota Banjar juga hadir dan mengapresiasi kaulinan buhun ini. Bahkan ikut bermain bersama anak-anak,” katanya.
Selain itu, lanjut Deni, dalam acara Hajat Bumi 5 tahun ini ada Festival Barudak Tajug, yang mana anak-anak pergi ke masjid dengan ramai-ramai.
“Salah satu outputnya bagaimana tradisi memakmurkan masjid seperti zaman dulu ingin terulang lagi, sehingga difestivalkan. Ada nakol bedug, sholawatan, nadoman, dan adzan,” jelasnya.
Kemudian, pada malam harinya ada kegiatan yang bertajuk Peuting Harepan. Acara ini menampilkan pagelaran warga lintas etnik.
“Ada penampilan dari Angklung Silih Asih, gamelan Ki Pamanah Rasa, dan Sawala Rahayat. Kemudian acara Hajat Bumi 5 ini ditutup dengan doa lintas iman,” pungkasnya. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)