Beranda Berita Nasional Kehebatan Pasukan Siliwangi Kuasai Garut Pasca Terkontaminasi Negara Pasundan Tahun 1950

Kehebatan Pasukan Siliwangi Kuasai Garut Pasca Terkontaminasi Negara Pasundan Tahun 1950

Pasukan-Siliwangi-TNI.jpg

harapanrakyat.com,- Sekembalinya “hijrah” dari Yogyakarta ke Jawa Barat, kehebatan pasukan Siliwangi tidak hanya mampu menumpas sisa-sisa tentara Belanda yang membandel. Tetapi mereka juga berhasil menaklukan dua kelompok makar, yakni gerombolan DI/TII dan pasukan Negara Pasundan.

Keberhasilan itu mereka raih karena seorang prajurit TNI memiliki hati yang sabar, sehingga persoalan tersebut tidak menjadikannya hal yang memusingkan.

Mereka dengan ikhlas berupaya menata ulang Jawa Barat supaya tidak terkontaminasi oleh kelompok makar yang dilakukan DI/TII, dan Negara Pasundan di kota Garut.

Kehebatan pasukan Siliwangi mendekati petinggi Negara Pasundan dengan cara persuasif. Mereka menjelaskan jika Negara Indonesia sudah merdeka.

Dengan begitu, maka secara otomatis daerah Jawa Barat pun menjadi wilayah bagiannya. Oleh sebab itu, Negara Pasundan tidak boleh mendeklarasikan kemerdekaannya.

Namun, langkah persuasif tersebut karena pasukan Negara Pasundan tidak ingin mengikuti arahan TNI.

Mereka tetap pada pendiriannya akan membangun kekuatan penuh menentang NKRI, dan menjaga kedaulatan Negara Pasundan.

Baca Juga: Asal-usul Tari Jaipong, Tarian Khas Jawa Barat yang Sarat Makna

Tentunya TNI tidak bisa mentoleransi lagi prinsip seperti itu. Pasukan Siliwangi yang bertugas di wilayah Garut mulai mengadakan penyisiran paksa untuk memberantas orang-orang yang terlibat Negara Pasundan.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Karena ketangkasan dan jumlah satuan Siliwangi yang unggul, akhirnya Negara Pasundan runtuh pada tahun 1950.

Kehebatan Pasukan Siliwangi Ambil Alih Pemerintahan di Kabupaten Garut

Menurut surat kabar Indische Courant voor Nederland berjudul “Militair gezag in Garut” yang terbit 8 Februari 1950, tentara dari satuan Siliwangi telah mengambil alih pemerintahan di Kabupaten Garut.

Saat pengambilan alih tersebut, pasukan Negara Pasundan tidak sedikit pun melakukan perlawanan.

Mereka (pengikut Negara Pasundan) menyerah secara telak pada TNI, khususnya pada satuan Siliwangi.

Meski begitu, pasukan Siliwangi tidak serta-merta membebaskan para petingginya begitu saja. Para petinggi Negara Pasundan harus diadili oleh hukum negara yang sah.

Baca Juga: Ingin Menjadi Anggota Paspampres? Ini Syarat-syaratnya

Selain mengadili mantan pejabat Negara Pasundan, salah satu kehebatan pasukan Siliwangi yaitu terus mengawasi kelompok makar tersebut. Walaupun mereka menjadi tahanan rumah, pasukan Siliwangi yang bertugas tetap memata-matai mereka dari kejauhan.

Akibat peristiwa pengambilalihan pemerintahan Negara Pasundan oleh TNI melalui pasukan Siliwangi di Kabupaten Garut, gerombolan makar di Priangan Timur itu ketakutan.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Kebetulan pada saat itu prajurit NII pimpinan Kartosuwiryo masih kuat di wilayah Tasikmalaya-Ciamis.

Pejabat Negara Pasundan Ikut Kembali dengan NKRI

Sehari setelah pengambilalihan kekuasaan dari Negara Pasundan ke pihak Republik Indonesia, kehebatan dari pasukan Siliwangi kembali terbukti. Hingga akhirnya para pejabat Negara Pasundan mengikrarkan diri kembali pada NKRI.

Mereka sadar dengan perbuatannya selama ini yang tidak bisa membawanya pada kebahagiaan.

Terlebih Belanda sendiri sudah hengkang dari Ibu Pertiwi sejak Belanda mengakui kedaulatan RI pada 27 Desember 1949.

Baca Juga: Curug Jagapati Garut, Air Jernih dengan 4 Tingkat

Negara pun memaafkan mantan pejabat Negara Pasundan, dan meminta agar mereka bisa memberikan contoh kepada kelompok makar lainnya supaya segera menyerah.

Mantan anggota Negara Pasundan kerap menyampaikan hal tersebut dari desa ke desa, dan dari kota ke kota.

Tujuannya hanya satu, membantu menyadarkan gerombolan DI/TII pimpinan Kartosuwiryo supaya tidak terlalu jauh bertindak.

Sebab, jika mereka tetap kekeuh dengan NII-nya maka tidak ada cara lain selain negara menginstruksikan TNI untuk memeranginya.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Pasukan Siliwangi Perketat Pemberlakuan Jam Malam

Meski pasukan Negara Pasundan sudah bertekuk lutut pada TNI, namun pasukan Siliwangi memiliki trik yang hebat agar tidak kecolongan. Pihak Siliwangi memperketat pemberlakuan jam malam untuk membatasi aktifitas masyarakat Garut.

Jam malam mulai diberlakukan pada pukul 18.00-19.30 WIB. Masyarakat Garut tidak bisa bebas beraktivitas saat jam malam tiba.

Bahkan, mereka yang sedang dalam keadaan darurat, seperti pergi berobat ke rumah sakit saja perlu lapor dulu ke pos jaga yang telah TNI sediakan.

Menurut surat kabar Indische Courant voor Nederland (1950), jam malam bertujuan untuk mewaspadai adanya penghianatan dari anggota Negara Pasundan yang berhasil meloloskan diri.

Karena, mereka pergi tanpa jejak dan hilang dari pencatatan daftar penangkapan yang TNI lakukan.

Jadi, pemberlakuan jam malam adalah alternatif TNI untuk menjaga daerah Garut dari ancaman kombatan Negara Pasundan yang hilang tanpa keterangan.

Satuan Siliwangi menugaskan prajuritnya di setiap pos jaga dengan senjata lengkap siap perang. Itulah kehebatan pasukan Siliwangi saat mengusir sisa tentara Belanda dan gerombolan makar dari Garut. (Erik/R3/HR-Online/Editor: Eva)