harapanrakyat.com,- Sebanyak 15 mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Jaga kota Tasikmalaya melakukan aksi demonstrasi di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (12/7/2023).
Adriana Nugraha, Koordinator Aksi mengatakan, aksi tersebut merupakan dorongan pihaknya terkait pentingnya supremasi hukum di Kota Tasikmalaya.
Pihaknya menilai, masalah peredaran minuman keras di Kota Tasikmalaya tidak mendapatkan penanganan secara serius.
“Kita ingin memulihkan citra Kepolisian sesuai dengan yang seharusnya. Jadi, operasi razia atau sweeping tidak harus oleh organisasi Islam atau organisasi mana pun,” tegasnya.
Baca juga: Operasi Patuh Lodaya di Tasikmalaya, Ini yang Tak Boleh Dilakukan Polisi
Adriana menambahkan, pihaknya berharap Polres dan Satpol PP dapat lebih memaksimalkan atau meminimalisir berbagai penyakit yang ada di masyarakat, termasuk minuman keras dan gejala sosial lainnya.
“Kami meminta Kapolres untuk bertindak tegas dalam melakukan tindakan preventif,” imbuhnya.
Saat aksi, lanjut Adriana, pihaknya merasa kecewa lantaran yang menerima Wakil Kepala Polres Tasikmalaya Kota, bukan Kapolres. Sehingga pihaknya menduga Kapolres tidak mau bersikap tegas terkait dengan tuntutannya itu.
“Kami berasumsi alasan Kapolres dapat menemui kami karena kemungkinan tidak bersikap tegas terhadap apa yang terjadi di Kota Tasikmalaya,” ucapnya.
Sementara itu, Wakapolres Tasikmalaya Kota Kompol Dhoni mengatakan, Kapolres tidak dapat menerima massa aksi lantaran sedang ada kegiatan di rumah dinas Polda Jabar.
Meski begitu, pada intinya pihak kepolisian setuju dengan tuntutan mahasiswa terkait jaminan keamanan dan kenyamanan warga Kota Tasikmalaya.
“Kami siap untuk bertindak tegas dan setuju dengan apa yang dituntut oleh teman-teman mahasiswa,” katanya saat menerima massa aksi. (Apip/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)