Beranda Berita Nasional Mitos Melempar Batu Muncung di Cipaku Ciamis, Benarkah Bisa Sakit Kepala?

Mitos Melempar Batu Muncung di Cipaku Ciamis, Benarkah Bisa Sakit Kepala?

IMG_20230622_173831.jpg

harapanrakyat.com,- Meski zaman sudah berubah, namun mitos melempar Batu Muncung yang berada di atas kolam milik warga Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masih melekat. Konon menurut cerita, orang yang melempar Batu Muncung itu akan merasakan sakit kepala. 

“Konon menurut cerita orang-orang terdahulu, barang siapa yang melempar Batu Muncung maka akan mengakibatkan sakit kepala. Terlepas cerita itu benar atau tidaknya, hingga saat ini mitos tersebut masih ada, sehingga tidak pernah ada orang yang berani melemparnya,” kata Rahmat (58), salah seorang warga Dusun Desa Kulon, Desa Ciakar, Kamis (22/06/2023).

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Menurutnya, mungkin adanya mitos tersebut sebagai upaya agar tidak ada orang yang berani melempar batu karena berada di dalam kolam.

Selain itu, kata Rahmat, letak batu muncung juga berdekatan dengan rumah milik warga. Karena tidak menutup kemungkinan ada orang iseng melempar batu. Ujung-ujungnya malah batu yang dilemparkannya itu mengenai rumah warga.

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Baca Juga: Asal Usul Nama Gunung Sangkur Kota Banjar hingga Legenda Sangkuriang

Sariah, warga setempat menjelaskan, jarak rumahnya dengan Batu Muncung hanya sekitar 3 meter.

Ia mengaku sudah bertahun-tahun tinggal di sekitar lokasi Batu Muncung, dan sempat mengalami dua kali hal yang dianggap aneh.

“Ketika itu ada saudara saya membakar kemenyan dekat Batu Muncung. Tidak lama kemudian terdengar suara berisik,” katanya.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Sariah menambahkan, adanya mitos melempar Batu Muncung bisa mengakibatkan sakit kepala hanya cerita orang-orang terdahulu.

Hanya saja ketika pemilik kolam mengetuk-ngetuk batu itu memang tidak lama kemudian mengalami sakit kepala.

“Hal tersebut terjadi mungkin secara kebetulan saja. Ya, namanya juga cerita terkadang benar atau salah, sehingga percaya atau tidaknya tergantung pada keyakinan kita sendiri,” pungkasnya. (Dji/R3/HR-Online/Editor: Eva)