Beranda Berita Nasional Biaya Kelulusan Ala Wisuda Sarjana di TK hingga SD di Garut Dikeluhkan...

Biaya Kelulusan Ala Wisuda Sarjana di TK hingga SD di Garut Dikeluhkan Orang Tua

Kelulusan-Ala-Wisuda-Sarjana.jpg

harapanrakyat.com,- Biaya kelulusan ala wisuda sarjana di TK hingga SD di salah satu sekolah di Kecamatan Banyuresmi, Garut, Jawa Barat, ternyata menyisakan jeritan orang tua. Pasalnya, pihak sekolah menganggap hal itu sebuah kewajiban dan efeknya jadi beban bagi orang tua siswa.

Berdasarkan informasi, para orang tua pun harus mengeluarkan uang mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per anak untuk bisa mendapat kelulusan dan selembar ijazah. 

Baca juga: Buntut Penganiayaan Anggota Polisi di Garut, 81 Preman Diamankan

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Bahkan, orang tua yang pas-pasan dan kesulitan mendapat bantuan dari saudara, harus rela meminjam ke bank emok.

Orang Tua Keluhkan Biaya Kelulusan Ala Wisuda Sarjana

Yudi, salah satu orang tua siswa, mengaku mempunya 3 anak. Dari ketiganya itu, kebetulan lulus serentak. Sehingga, ia pun harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

“Jadi kemarin saya harus keluar uang Rp 250 ribu untuk wisuda TK, Rp 275 ribu untuk wisuda SMP, dan Rp 375 untuk wisuda SMA.,” kata Yudi, Minggu (18/6/2023).

Meski terbilang berat, mau tidak mau ia harus ikut aturan sekolah. Jika tidak ikut sistem aturan wisuda, ia menilai mungkin ada hal lain yang ia terima.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Mau tidak, mau ikut, wajib bayar lah. Jadi hitung-hitungannya biaya ratusan ribu itu untuk tiket masuk tempat wisata, tiket, dan operasional kendaraan. Sementara untuk baju toga wisuda itu statusnya pinjam,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan orang tua siswa lainnya yang enggan menyebutkan namanya. Ia menilai kelulusan wisuda yang dulu hanya di tingkat universitas, kini semakin lumrah sampai ke tingkat TK, SMP, hingga SMA. 

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Saya pinjam dulu uangnya. Paling mudah ya ke bank emok sebagai jalan pintasnya. Pinjam saudara kan sama kebutuhannya kelulusan, jadi nggak mungkin. Mau tidak mau harus bayar lah. Kalo nggak bayar, gimana ijazah kalau sekolah menahannya? kan bisa saja,” kata orang tua murid lain, yang enggan identitasnya dicantum.

Ia pun meminta Pemkab Garut melalui instansi terkait untuk mengkaji lagi persoalan tersebut. Pasalnya, pasca pandemi ekonomi masyarakat belum benar-benar baik. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)