harapanrakyat.com,- Petani Kota Banjar, Jawa Barat, tepatnya di area persawahan Sumanding Kulon RT 04 RW 21, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, kini sedang resah. Para petani di Kota Banjar tersebut khawatir terancam gagal panen karena sawah kekeringan akibat musim kemarau.
Tanaman padi di area persawahan tadah hujan tersebut banyak dipenuhi rumput dan tanahnya retak-retak karena kurangnya pasokan air.
Tak hanya itu, sebagian tanaman padi yang baru berusia satu bulan bahkan nampak menguning dan berpotensi gagal panen.
Heri, salah seorang petani mengatakan, tanaman padi miliknya kini telah memasuki usia 1,5 bulan. Sudah terlihat menghijau dan tinggal menunggu bulir padi tumbuh.
Namun, pertumbuhan tanaman padi miliknya kurang maksimal karena kekurangan pasokan air sehingga banyak rumput liar. Lahan sawah miliknya 400 bata dan juga menggasak 150 bata milik orang lain.
“Padinya banyak rumput. Satu bulan lebih ngga ada air karena ini murni sawah tadah hujan,” kata Heri, Kamis (8/6/2023).
Kekeringan tersebut tidak hanya melanda sawah miliknya saja tapi juga sawah yang lain. Bahkan, menurutnya ada yang lebih parah dan kemungkinan gagal panen.
Baca Juga: Ratusan Kendaraan Bermotor Terjaring Operasi KTMDU di Kota Banjar
Para petani pun kesulitan untuk mencari pasokan air. Kalaupun ada lokasinya sangat jauh dan membutuhkan biaya cukup besar untuk biaya pompanisasi dan beli selang.
“Punya saya masih mending. Sawah sebelah saya lebih parah lagi. Padinya baru tanam satu bulan. Kalau ngga ada hujan kayaknya nggak bisa panen. Bisa pompanisasi tapi jauh biayanya juga banyak buat beli selang. Semoga nanti bisa sampai panen,” katanya lagi.
Sawah Kekeringan, Petani Ingin Ada Saluran Irigasi
Heri berharap ke depan area persawahan tersebut ada saluran irigasi dan pasokan air. Agar tanaman padi bisa tumbuh maksimal hasilnya juga meningkat.
“Kalau petani ingin ada air sama irigasi biar bisa panen tiga kali. Biasanya tadah hujan saya satu tahun dua kali panen tapi sekarang ya untung-untungan panen apa nggak nantinya,” ujarnya.
Petani lainnya Sutandi mengatakan, tanaman padinya sekarang berusia 2 bulan lebih namun pertumbuhannya kurang maksimal karena tidak adanya pasokan air.
Menurutnya, para petani sementara ini hanya bisa berharap masih turun hujan agar sawah di Banjar tidak alami kekeringan.
“Saya cuma menggarap punya punya orang. Luasnya 150 bata. Kemungkinan masih bisa panen. Sementara ini kami paling nunggu ada hujan lagi,” katanya. (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)