Beranda Berita Nasional Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Ini Alasannya

Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Ini Alasannya

Mahfud-MD-Tolak-Tawaran-Jadi-Cawapres-Anies-Ini-Alasannya.jpg

Menko Polhukam Mahfud MD menolak tawaran PKS untuk menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024. Ia mendapat tawaran tersebut dari Ahmad Syaikhu yang merupakan Presiden PKS.

Sebelumnya pada bulan April 2023, Ahmad Syaikhu memang mengunjungi kediaman Mahfud MD untuk mendiskusikan posisi calon wakil presiden Anies Baswedan.

Namun, Mahfud baru menyampaikan kepada awak media bahwa Ia menolak tawaran tersebut pada Senin (5/6/2023) di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Alasannya, jika Ia masuk ke dalam koalisi perubahan sebagai cawapres, kemungkinan koalisi tersebut akan pecah dan hal itu justru merugikan Anies.

BACA JUGA:  Guru Tak Perlu Lagi 24 Jam Tatap Muka, Pak Menteri: “Cukup 16 JP Saja, Sisanya untuk Hidup!”

Baca Juga : Anies Tegaskan Cawapres Pendampingnya dari Internal Koalisi Perubahan

Selain itu, Ia menilai, saat ini partai-partai yang mendukung Anies menjadi capres bisa mengajukan cawapresnya sendiri. Oleh sebab itu, Mahfud menolak tawaran cawapres tersebut.

“Jadi saya bilang jangan agar tidak pecah, nanti kalau saya masuk ke dalam bisa pecah karena ada yang tidak setuju, saya bilang begitu ke Ketua Umum PKS,” katanya.

Mahfud Menolak Tawaran Cawapres, Tapi Minta Amankan Tiket Capres Anies

Lebih lanjut, Mahfud menjelaskan pesan nya terhadap Denny Indrayana, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) untuk mengamankan tiket capres Anies Baswedan.

BACA JUGA:  Antara Teh, Warung, dan Wewenang: Riuh Penertiban Jalur Ciater-Jalancagak

“Bilang, saya tugaskan untuk menjaga Anies supaya dia dapat tiket dan demokrasi tetap hidup,” ungkapnya.

Baca Juga : Atribut Sosialisasi Bakal Calon Presiden Prabowo dan Anies Terbanyak

Pesannya demikian karena, menurut Mahfud, mantan Wamenkumham itu selalu menuduh pemerintah hendak menjegal Anies dan berupaya menggagalkan pemilu.

“Kalau begitu, kita bagi tugas, ‘Kamu (Denny) saya tugaskan untuk menjaga Anies’, jadi tidak menuduh pemerintah lagi,” ujarnya.

BACA JUGA:  Juli 2025: Bulan Tanpa Tanggal Merah, Tapi Tetap Bisa Liburan Seru!

Kemudian, Ia menyuruh Denny untuk melapor kepadanya jika memang ada oknum pemerintah yang menjegal Anies.

“Biar saya yang menjaga supaya pemilunya jadi, kita bagi tugas. Tugas ini juga bukan untuk Denny saja. Nah, yang menjaganya jangan dituduh menjegal,” tambahnya.

Bahkan dalam kesempatan lain, sebelum Mahfud menyampaikan menolak tawaran cawapres dan berpesan kepada Denny terkait pemilu 2024, justru Ia menyarankan koalisi pro-Anies kompak supaya tidak ada penjegalan dari internal. (Rizki/R12/HR-Online)