harapanrakyat.com,- Geram belasan tahun jalan di desanya rusak parah dan tak pernah diaspal, ratusan warga dari dua Desa di Kecamatan Parungponteng ontrog kantor Bupati Tasikmalaya, Selasa (16/5/2023).
Jalan rusak sepanjang 7,5 Kilometer tersebut berada di Jalur Warungkondang-Gorowong. Tepatnya di Desa Sirnajaya dan Desa Barumekar, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Menurut warga, sudah 15 tahun jalan rusak tersebut belum diaspal.
Korlap aksi, Mujib Rahman Wahid mengatakan, warga Desa Banyumekar dan Desa Sirnajaya menggelar aksi untuk menyampaikan tuntutan terkait infrastruktur jalan di Parungkadongdong-Gorowong yang statusnya merupakan jalan milik pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
“Ini sangat miris ketika kondisinya hampir 15 tahun tidak tersentuh aspal sama sekali. Kami warga Desa Sirnajaya dan Desa Barumekar hanya menjadi korban politik saja dengan bualan janji,” ungkapnya.
Massa aksi menuntut pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, khususnya Bupati Ade Sugianto meninjau langsung jalan rusak tersebut.
“Kemudian, menjadikan Jalan Parungkadongdong-Gorowongsingkup menjadi skala prioritas dalam perencanaan pembangunan. Segera bangun di 2023/ 2024. Bahwasanya saat ini kami tidak ingin hanya dilibatkan dalam momentum politik saja. Tapi buah dari politik itu sendiri tidak ada hampir 3 periode pergantian Bupati dan kepemimpinan Bupati Pak Ade Sugianto kami tidak pernah disentuh sama sekali,” katanya.
Baca Juga: Aksi Protes Jalan Rusak di Tasikmalaya, 26 Tahun Belum Pernah Diperbaiki Pemerintah
“Kami bukan aksi pasaran, tapi ini adalah aksi benar-benar asli dari Masyarakat. Catatan kalau misalkan Bupati Tasikmalaya tidak mau menemui massa aksi akan menginap di Gedung Bupati,” tegasnya.
Sering Terjadi Kecelakaan Akibat Jalan Rusak di Parungponteng Tasikmalaya
Menurutnya, kecelakaan akibat jalan rusak sudah sering terjadi. Sehingga warga pun tidak ingin diam saja.
“Sedangkan, kalau kecelakan diakibatkan jalan rusak itu sering, jadi kami turun aksi juga karena memang banyak warga masyarakat mengalami kecelakaan dampak dari jalan tersebut, sehingga tidak mungkin kami mendiamkan,” ungkapnya.
Bukan itu saja, lanjut Mujib, akibat jalan rusak juga berpengaruh terhadap arus perekonomian, pendidikan, dan masalah kesehatan.
“Selain itu juga imbas jalan rusak berpengaruh atau tersendatnya terhadap ekonomi, pendidikan dan masalah kesehatan. kalau sekarang IPM rendah di Kabupaten Tasik. Salah satunya instruktur di Jalan Kabupaten Tasikmalaya yang tidak diperbaiki atau disentuh sama sekali oleh pemerintah,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekdis PUTR Kabupaten Tasikmalaya Asep Zamzam Nizar mengatakan, jalan rusak tersebut akan diperbaiki.
“Kebetulan untuk jalan wilayah Parungponteng tersebut untuk tahun 2023 ada pemeliharaan yang sifatnya tidak sama dengan pembangunan,” katanya.
Nominal anggaran untuk perbaikan jalan Rp 100 juta. Sementara untuk pembangunan jalan tahun 2024 sudah masuk situs informasi pemerintah daerah.
“Ada di tahun 2023 perbaikan itu nominalnya 100 juta, untuk tahun 2024 sudah masuk situs informasi pemerintah daerah, karena yang namanya program itu harus melalui sistem masuk dulu, tidak semena-mena keinginan masyarakat ada jalan rusak langsung bangun, tidak bisa. Sekarang ada aplikasi. Jadi alhamdulillah tahun 2024 sudah masuk sistem aplikasi,” katanya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)