harapanrakyat.com,- Bubur ayam Deri yang memiliki julukan bubur sejuta umat viral di Ciamis. Selain rasanya enak dan porsinya yang banyak, harganya juga terjangkau hanya Rp 9 ribu per porsi.
Setiap hari, bubur ayam Deri berjualan hanya sampai 2 jam dan langsung habis. Bahkan, untuk mendapatkan bubur tersebut para pelanggan seringkali harus mengantri karena banyaknya pembeli.
Dedi penjual bubur ayam mengatakan, setiap kali berjualan Ia membawa bubur sekitar 5 kilogram atau se dandang ukuran 15. Ia berjualan 2 kali di dua tempat berbeda, pagi hari di samping pasar subuh Ciamis dan sore di pintu masuk Terminal Ciamis.
“Alhamdulilah, rata-rata 2 jam sudah habis baik sedang dagang di pagi hari maupun sore hari. Saya jualan sehari itu dua kali, tidak ada libur, kecuali kalau ada keperluan,” katanya, Minggu (14/5/2023).
Baca Juga : Ternyata Polres Pangandaran Sudah Turun Selidiki Dugaan Pungli yang Dilaporkan Husein Ali
Dari sisi komposisi, bubur Ayam ini tidak jauh berbeda dengan bubur ayam pada umumnya. Bahkan topingnya juga sama, bubur dengan suwiran ayam, kacang goreng, bawang goreng dan kecap serta telur ayam.
“Mungkin yang membedakan bubur ayam Deri ini kalau kita diamkan selama satu hari itu tidak berair, jadi masih kental atau sundanya itu ‘Peungkeur’, tidak mudah berair,” ungkapnya.
Selain itu, harga satu porsi bubur ayam ini pun terbilang murah, hanya Rp 9 ribu per porsi. Jika memakai toping telur ayam rebus tambah Rp 3 ribu dan untuk harga setengah porsi hanya Rp 6 ribu saja.
“Saya tidak menghitung jumlah porsi berapa dalam sehari, jadi tidak tahu habis berapa porsi. Tapi kalau omset sekali dagang itu bisa sampai sekitar Rp 600 ribu,” tuturnya.
Dedi, 23 Tahun Jualan Bubur Ayam Deri
Dedi sendiri berasal dari Majalengka dan sudah menjalankan usaha makanan bubur ayam di Ciamis selama 23 tahun. Ia memberi nama Bubur Ayam Deri mengambil dari nama anaknya.
“Deri itu nama anak saya, kalau saya namanya Dedi. Awalnya itu saya jualan keliling ke kampung-kampung,” jelasnya.
“Lalu, saya mangkal di depan terminal Ciamis, kemudian pindah lagi ke belakang terminal dan saat ini di samping Pasar Subuh. Kalau sore ya di sini depan ruko Pasar Ciamis,” lanjutnya.
Meski bubur ayamnya memiliki julukan bubur sejuta umat, Dedi mengaku tidak tahu. Menurutnya, itu muncul dari pelanggan yang sering mengantri saat membeli.
“Mungkin itu dari pembeli yang menilai bahwa ketika beli bubur ayam Deri ini harus ngantri, karena banyak yang beli,” ujarnya.
Baca Juga : Cara Memulai Usaha Katering, Pilih Prasmanan atau Nasi Kotak?
Sementara itu, Yaya, salah satu pembeli mengaku sering makan bubur ayam Deri ini. Alasannya, selain karena rasa yang enak dan porsinya banyak harganya juga sangat murah, hanya Rp 9 ribu sudah kenyang.
“Lumayan, kadang pagi kadang juga sore makan bubur, rasanya enak dan murah. Porsinya juga brutal banyak banget,” katanya.
Namun, menurut Yaya, ketika ingin makan bubur ayam Deri ini harus sabar, karena banyak pembelinya. Bahkan, Mang Dedi (Pedagang) tidak berhenti melayani pembeli, selalu sibuk terus. Tapi semuanya terlayani meskipun hanya satu orang saja yang dagangnya.
“Harus sabar antri saja, tapi ketika sudah makan bubur ayam Deri itu semua pengorbanan menunggu atau antri itu lunas terbayar.” Pungkasnya. (Ferri/R12/HR-Online/Editor-Rizki)