Beranda Berita Nasional Konflik Militer di Sudan, WNI Perempuan Asal Kota Banjar Berhasil Pulang

Konflik Militer di Sudan, WNI Perempuan Asal Kota Banjar Berhasil Pulang

Warga-Banjar-Pulang-dari-Sudan.jpg

harapanrakyat.com,- Di tengah konflik militer di Sudan, seorang perempuan asal Kota Banjar, Jawa Barat, berhasil pulang ke kampung halaman. Ia menjadi mahasiswi di negara Sudan sejak bulan November 2016 lalu.

Perempuan itu bernama Risma Kuraisyin (25), warga Lingkungan Jelat, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.

Seperti diketahui bahwa saat ini di negara Sudan tengah terjadi konflik senjata antar dua kelompok militer yang membuat suasana menjadi mencekam.

Risma mengatakan, dirinya berhasil pulang ke Kota Banjar setelah melalui proses dan perjalanan yang cukup panjang untuk bisa keluar dari zona berbahaya.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Perjalanan pulang cukup panjang. Kita naik bus dari Kota Khartoum, keluar dari zona merah ke tempat yang ada pelabuhan dengan memakan waktu sekitar 16 jam perjalanan darat,” tutur Risma Kuraisyin kepada harapanrakyat.com di rumahnya, Kamis (04/05/2023).

Kemudian, di tempat tersebut ia harus menginap selama satu hari untuk bisa melanjutkan perjalanan menuju Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sudan.

Baca Juga: Rumah Warga Cibuluh Banjar Nyaris Tertimbun TPT Ambruk

“Kita melanjutkan perjalanan menggunakan kapal ke Jeddah, dan memakan waktu sekitar 20 atau 24 jam perjalanan. Setelah itu kita disambut oleh Pemerintah Saudi dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah,” terangnya.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Masuk Pemulangan Kloter Pertama saat Konflik Militer di Sudan

Selanjutnya, ia diterbangkan ke Indonesia menggunakan pesawat Garuda bersama dengan 300 WNI lainnya yang masuk ke dalam pemulangan kloter pertama.

“Saya masuk kloter pertama karena bersama anak-anak, jadi diprioritaskan. Ada sekitar 800 orang, termasuk TKI dan mahasiswa. Kurang lebih 5 hari perjalanan sampai bisa ke Indonesia,” ungkapnya.

Lanjut Risma, awalnya ia berangkat ke Sudan pada bulan November 2016 lalu untuk mengenyam pendidikan.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Saya pribadi awalnya kuliah, tapi alhamdulillah sudah selesai dua tahun yang lalu. Kemudian menikah dan sekarang ikut suami. Tapi suami masih di Sudan karena bekerja di Kantor KBRI,” imbuhnya.

Risma pun sangat berterimakasih kepada Pemerintah Indonesia, karena saat ini sudah bisa beraktivitas dengan tenang dan berkumpul bersama keluarga.

“Alhamdulillah sekarang sudah sampai rumah dan berkumpul dengan keluarga. Terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang sudah memfasilitasi kepulangan saya dan dua anak saya,” pungkasnya. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)