Beranda Berita Nasional BKSDA Ciamis Turun Tangan Telusuri Ajag yang Resahkan Warga Rancah

BKSDA Ciamis Turun Tangan Telusuri Ajag yang Resahkan Warga Rancah

IMG_20230504_220220_zDCOLQRQ0q_LccoBrKl1W.jpeg

harapanrakyat.com – Sebanyak 17 ekor kambing milik warga Desa Kawunglarang, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mati diduga karena dimangsa oleh anjing hutan atau Ajag. Menindaklanjuti hal tersebut, BKSDA Wilayah Kabupaten Ciamis turun tangan langsung ke lapangan, Kamis (4/5/2023).

Selain BKSDA Ciamis yang turun tangan, ada juga tim gabungan dari TNI-Polri, Pemkab Ciamis Dinas Peternakan, Kecamatan Rancah dan juga Pemerintah Desa Kawunglarang melaksanakan penelusuran terhadap hewan tersebut.

Asep Wawan, staf BKSDA Wilayah Ciamis mengatakan, tadi pihaknya melakukan identifikasi ke kandang-kandang milik korban, dan menanyakan kronologisnya. Menurutnya ajag memiliki ciri dan jenis tertentu.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Saya tanya ke korban yang datang itu berapa ekor, katanya 4 di sekitar kandang dan ada jauhan 2 ekor. Cuman ciri-cirinya itu bukan Ajag. Karena kalau Ajag itu warnanya merah ke coklat-coklatan di dahinya ada putih sampai ujung perut terus ekornya warna hitam dan lebat,” katanya.

Menurut berdasarkan keterangan dari warga yang melihatnya, anjing itu warnanya hitam gelap, ada juga yang putih, hitam putih, merah serta ada juga yang pakai kalung.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Juga: Teror Serangan Anjing Hutan, Warga Kawunglarang Ciamis Pindahkan Kambingnya ke Tempat Aman

“Kalau Ajag itu otomatis anjing liar sama sekali. Saya masih identifikasi ingin lihat langsung, makanya sampai sore saya masih di lokasi. Ini informasi sementara sesuai hasil cek di lapangan,” ucapnya.

Asep menjelaskan ajag yang dilindungi itu memiliki ciri warga coklat kemerah-merahan dan putih dari dagu sampai perut.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Kalau berdasarkan keterangan yang lihat, warna warni ya bukan dari satu ekor tapi berbeda-beda. Ini baru perkiraan karena belum bisa lihat langsung. Tadi katanya juga ada yang pakai kalung, mungkin itu tadinya peliharaan yang kabur atau gimana,” tuturnya.

Asep menambahkan, pihaknya saat ini belum mendengar adanya Ajag di daerah Kabupaten Ciamis.

“Kita juga pasang kamera trap di Gunung Sawal kita tidak menemukan foto atau dokumentasi dari Ajag,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)