Beranda Berita Nasional Cerita Korban Teror Bujang Lapuk di Tasikmalaya, Hidup Tenang setelah Pelaku Ditangkap

Cerita Korban Teror Bujang Lapuk di Tasikmalaya, Hidup Tenang setelah Pelaku Ditangkap

Korban-Teror-Bujang-Lapuk-di-Tasikmalaya.jpg

harapanrakyat.com,- Korban teror bujang lapuk di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat merasa lega pasca ditangkapnya pelaku inisial GS (40). Sebelumnya GS merusak rumah R (16) lantaran cintanya ditolak gadis belia tersebut.

Tak terima cintanya ditolak, GS nekat merusak rumah korban dengan sabetan pedang. Akibat aksinya tersebut, masih terlihat sisa-sisa sabetan pedang GS di rumah korban.

R dan keluarganya kini kembali hidup normal tanpa dibayangi rasa ketakutan. Orang tua R yang sehari-hari berjualan bakso Malang keliling juga sudah kembali beraktivitas seperti biasanya. 

Kronologi Teror si Bujang Lapuk

Rahmat Sapei ayah R mengatakan kelakuan pelaku memang sangat meresahkan. Ia pun mengaku lega setelah pelaku ditangkap.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Jadi Alhamdulillah dengan ditangkapnya pelaku sangat lega sekali. Sekarang anak saya lega, pikiran saya dan istri sudah lega pokoknya. Sedangkan kalau kejadian anak dan istri saya dibuntuti pelaku yang videonya viral kebetulan pada saat itu saya lagi di pasar sedang belanja untuk jualan bakso,” katanya kepada harapanrakyat.com, Selasa (11/4/2023).

Rahmat menuturkan, akibat teror bujang lapuk tersebut, pagar, tanaman, hingga genting rumahnya rusak karena dilempari batu. Selain itu, kaca rumah dan roda bakso juga hancur karena disabet samurai oleh pelaku.

“Waktu si pelaku ngerusak, posisi saya sedang ada di dalam rumah melindungi istri dan anak. Saya enggak keluar nyamperin pelaku, soalnya mau keluar gimana pelakunya aja bawa samurai? Saya mah bukan takut, tetapi lebih memilih melindungi anak istri supaya tidak merugikan keluarga,” ucapnya.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Juga: Cinta Ditolak Pedang Berbicara, Nasib Bujang Lapuk di Tasikmalaya Berakhir di Penjara

Rahmat tidak melayani amukan pelaku karena khawatir masalah berbuntut panjang. Dia pun berusaha melindungi keluarganya agar tidak celaka.

“Waktu itu kalau ama saya dilayani, sama-sama begitunya dengan si pelaku, jadi gak bakal ada tuntasnya dan bakal terus berkelanjutan. Jadi lebih baik menghindar daripada saya celaka keluarga celaka, lebih baik lapor ke Polisi. Selain sambil merusak, waktu itu juga sambil teriak-teriak bahasa kasar sambil teriak tantang duel sampai mati kepada saya,” jelasnya.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Korban Teror Bujang Lapuk di Tasikmalaya Mau Pindah Rumah

Menurut Rahmat, sebelum kejadian pengrusakan rumah, ia bersama keluarganya berniat pindah lantaran tidak mau jadi korban teror bujang lapuk tersebut. Namun, rumahnya belum juga laku.

Rahmat menegaskan, apabila rumahnya laku terjual, maka ia bersama keluarganya akan segera pindah.

“Dengan ancaman si pelaku 10 tahun penjara sangat puas, malahan saya menginginkan pelaku tersebut dipenjara lebih dari 10 tahun penjara, karena sangat meresahkan sekali,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)