Beranda Berita Nasional Kasus Pelajar Terlibat Geng Motor Terjadi Berulang Kali, FP3 Kota Banjar: Pendidikan...

Kasus Pelajar Terlibat Geng Motor Terjadi Berulang Kali, FP3 Kota Banjar: Pendidikan Karakter Tak Berhasil

Pelajar-di-Kota-Banjar-terlibat-geng-motor.jpg

harapanrakyat.com,- Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar, menyayangkan adanya belasan pelajar yang diamankan polisi karena mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan dan terlibat dalam geng motor.

Ketua FP3 Kota Banjar Diky Agustaf mengatakan, hal tersebut harus menjadi perhatian serius oleh semua pihak terutama dalam mendidik dan membentuk karakter para pelajar.

Terlebih menurutnya, pengawasan orang tua terhadap anaknya saat berada di luar sekolah harus lebih ditingkatkan.

“Mengenai keterlibatan siswa dalam geng motor ini sudah bukan lagi kejadian yang pertama kali namun berulang-ulang. Apa yang disampaikan pihak Disdikbud dalam pengawasan orang tua harus lebih ditingkatkan dan itu juga yang kami harapkan,” kata Diky Agustaf, Jumat (7/4/2023).

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Di sisi lain, ia mengkritisi program pendidikan karakter dalam membentuk siswa berperilaku baik yang dinilai belum berhasil.

“Kami mengkritisi bahwa pendidikan karakter di setiap sekolah sampai saat ini belum berhasil. Apapun nama programnya seperti siswa pancasila, itu belum menujukan peningkatan karakter pada siswa,” terangnya.

Baca Juga: Dibina Polisi, Belasan Remaja yang Ugal-ugalan di Kota Banjar Menangis Pilu di Pelukan Orang Tua

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kemudian, lanjut Diky, pendidikan karakter saat ini berbeda dengan zaman dulu, dimana guru bisa memberikan ketegasan atau hukuman kepada siswa yang melanggar aturan.

“Salah satu contoh zaman dulu kalau ada siswa melanggar aturan guru itu memberikan ketegasan dengan menampar atau hal lain. Tapi sekarang kan tidak seperti itu karena terbentur dengan aturan,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Diky menambahkan, jika berkaca pada kejadian beberapa waktu lalu seharusnya hal tersebut bisa diantisipasi oleh pihak sekolah. Salah satu caranya dengan berkomunikasi dengan orang tua.

“Seharusnya ini bisa diantisipasi oleh pihak sekolah dengan berkomunikasi dengan para orang tua siswa. Mengingat kejadian seperti ini bukan yang pertama kali,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)