harapanrakyat.com,- Pembatasan pembelian BBM bersubsidi membuat masyarakat Garut mengeluh. Pasalnya, SPBU kini menerapkan setiap pembelian wajib menggunakan aplikasi My Pertamina.
Pengelola SPBU di Garut yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan, pembatasan BBM subsidi jenis bio solar dan pertalite merupakan kebijakan dari SBM Pertamina wilayah Garut.
Baca juga: Dugaan Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Fiktif, Hiswana Migas Garut Bantah DPRD
Tujuannya, agar subsidi BBM bisa tepat sasaran, meski pihaknya mengakui dengan adanya kebijakan tersebut omsetnya jadi berkurang.
“Tapi mau bagaimana lagi, karena kami harus tunduk pada Pertamina,” katanya, Rabu (29/3/23).
Engkus, salah satu warga mengaku bingung dengan aturan pembatasan pembelian pertalite hanya 5 liter per harinya. Bahkan saat membeli harus menggunakan barcode di aplikasi My Pertamina.
“Saya lebaran besok rencana mau pulang kampung ke Cianjur. Kalau pakai motor dengan 5 liter saja pasti tidak cukup,” katanya.
Yosef, salah satu sopir truk, menilai pembatasan pembelian BBM jenis bio solar per hari hanya boleh 80 liter tidak masuk akal.
Pasalnya, ia yang setiap hari mengandalkan jasa angkut barang harus berkeliling di wilayah Garut merasa tidak cukup dengan jatah 80 liter.
“Ya tidak cukup. Biasanya saya operasinya dari Garut selatan hingga ke perbatasan Bandung. Rumit sekali kalau begitu,” ujarnya.
Dengan adanya aturan itu, ia pun terpaksa mengurangi trek atau tujuan perjalanan mengangkut barang.
Berdasarkan informasi, pembatasan pembelian BBM subsidi jenis pertalite untuk mobil pribadi tiap harinya maksimal Rp 120 ribu, bio solar untuk kendaraan roda 4 hanya 60 liter dan roda 6 maksimal 80 liter.
Sementara itu, untuk kendaraan umum seperti Bus hanya melayani 200 liter per harinya. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)