harapanrakyat.com – Seorang balita perempuan asal Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, positif terinfeksi virus polio tipe 2 VDVP.
Dinas Kesehatan Jawa Barat dan Purwakarta, mendapat kepastian akan kasus infeksi virus polio itu berdasarkan sampel AFP atau Accute Flaccid Paralysis pada 14 Maret 2023.
Sebelumnya, Puskesmas Cimaragas merawat balita berusia 4 tahun 5 bulan itu dengan keluhan demam.
Akan tetapi, gejala infeksi virus polio memang sudah tampak pada anak tersebut. Terutama gangguan pada tumbuh kembang, tidak dapat berjalan dan bicara, sejak usia 2 tahun.
Baca Juga : Selama Maret 2023, Polres Karawang Ungkap 16 Pengedar Narkoba
Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar Dewi Ambarwati mengatakan, pihaknya bersama Dinkes Purwakarta, Kementerian Kesehatan RI, serta WHO telah turun langsung ke Desa Tegal Datar.
Tujuannya, untuk melakukan langkah penyelidikan epidemiologi polio, setelah temuan adanya kasus positif infeksi virus polio pada balita tersebut.
Jalankan Rekomendasi Telusuri Infeksi Virus Polio
Menurutnya, berdasarkan rekomendasi tim ahli, pihaknya sudah menjalankan beberapa langkah dalam pengambilan sampel AFP. Pertama, mengambil sampel tinja dari 30 anak sehat di desa tersebut.
Sampel tinja merupakan salah satu objek penting untuk melihat apakah sudah ada sirkulasi virus dan terpapar pada anak sekitar tetapi tidak sakit.
Kedua, skrining dari rumah ke rumah untuk mencari suspek AFP. Kemudian melihat situasi kesehatan anak-anak mulai dari riwayat imunisasi, kesehatan lingkungan, dan lain-lain.
Hingga 17 Maret 2023, tim telah berhasil mewawancarai 261 kepala keluarga dari target 200 rumah. Ketiga, merujuk pasien suspek polio di Desa Tegal Datar ke RS Hasan Sadikin untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga : Wali Kota Bandung Pastikan Stadion GBLA Siap Untuk Piala Dunia U20
Keempat, edukasi dan meningkatkan kapasitas puskesmas dan rumah sakit di Purwakarta. Kelima, mencegah penyebaran kasus dengan melakukan ORI (Outbreak Respon Immunization).
ORI adalah imunisasi polio tetes tipe 2 atau lebih dikenal dengan Sub PIN pada semua anak di bawah usia 5 tahun, di seluruh kabupaten/kota yang memiliki peta risiko tinggi infeksi virus polio. (Atep Kurniawan/R13/HR Online/Editor-Ecep)