Beranda Berita Nasional Situ Wangi Jadi Tujuan Guru di Ciamis Gelar Tradisi Munggahan

Situ Wangi Jadi Tujuan Guru di Ciamis Gelar Tradisi Munggahan

IMG_20230319_190824_x2KVVehy4k_zgov0I4u98.jpeg

harapanrakyat.com,- Menjelang Bulan Ramadhan, warga biasanya menggelar Tradisi Munggahan ke sejumlah tempat wisata. Seperti obyek wisata Situ Wangi Kawali, yang menjadi tujuan para guru di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, untuk menggelar Tradisi Munggahan.

Salah satunya para guru dari SD Negeri 2 Selacai Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Mereka memilih obyek wisata Situ Wangi jadi tempat acara Munggahan pada Sabtu (18/03/2023).

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Ateng Sumitra, Kepala SD Negeri 2 Selacai mengatakan munggahan menjelang bulan puasa tiba sudah merupakan tradisi masyarakat dari berbagai kalangan. Tidak terkecuali para guru sekolah.

“Ya, setiap menjelang bulan puasa kental dengan Tradisi Munggahan,” ungkap Ateng.

Ateng menjelaskan, para guru SD Negeri 2 Selacai menggelar Tradisi Munggahan biasa pada H-5 bulan Ramadhan setelah bubar sekolah.

Obyek wisata Situ Wangi menjadi pilihan tempat untuk menggelar tradisi tersebut. Pertimbangannya, selain jaraknya tidak terlalu jauh juga banyak para guru yang belum mengetahui wajah baru Situ Wangi setelah penataan atau Revitalisasi.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Acara Munggahan di Obyek wisata Situwangi ternyata menyenangkan. Sebab, selain keberadaan panorama alam yang sangat indah juga tersedia gajebo untuk beristirahat atau makan bersama,” ucapnya.

Baca Juga: Mengintip Kesibukan Warga Kampung Kerukunan Ciamis Jelang Puasa

“Selain jarak tempuh dekat juga suasananya sangat tenang. Sehingga tidak salah pilih guru memilih wisata Situwangi jadi alternatif pilihan acara munggahan,” tambahnya.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Memang pada prinsipnya Tradisi Munggahan ini sebetulnya tidak harus bepergian ke obyek wisata yang jauh.

“Lebih baik mencari yang dekat, murah meriah tapi menyenangkan,” pungkas Ateng. (Dji/R9/HR-Online/Editor-Dadang)