harapanrakyat.com,- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memiliki kebijakan yang ketat soal Health, Safety, Security and Environment (HSSE). Artinya kecelakaan dapat terjadi karena akibat hujan error atau kesalahan manusia yang tidak patuh terhadap kebijakan tersebut.
Hal tersebut dikatakan okeh sejumlah vendor atau mitra kerja. Mereka mengakui PHR menerapkan aturan yang sangat ketat.
Corporate Management Representative PT Iskandar Sari Andalas Arifin menyebut HSSE merupakan komitmen paling tinggi pada setiap operasi. Sehingga apabila operasi tidak selamat maka tidak melakukannya.
Arifin menilai Pertamina Hulu Rokan telah memberikan coaching clinic. Hal tersebut tentunya membantu para vendor supaya bekerja dengan selamat. Menurut Arifin, PHR tak pernah lalai dalam hal keselamatan, menjaga serta mengoptimalkan kemampuan vendor untuk bekerja pada koridor keselamatan.
“Insiden kecelakaan yang terjadi itu mungkin akibat kelalaian PIC. Lalu tidak adanya awareness dari perusahaan untuk memonitor karyawan. Sehingga ini lebih ke human error,” jelasnya.
Pertamina Hulu Rokan memiliki komitmen kuat dalam hal keselamatan kerja. Arifin menyebut hal paling penting adalah memiliki komitmen dalam mematuhi segala peraturan perundang-undangan, sistem tata kerja, standar serta persyaratan pemangku kepentingan.
CMR PT Buma Perindahindo Setiawan mengatakan hal serupa. Menurutnya kebijakan dari PHR susah sesuai dengan perusahaannya.
“Secara komitmen kita punya komitmen untuk keselamatan langsung dari presiden direktur. Saya kira semua perusahaan harus punya itu,” ucapnya.
Baca Juga: Cara Membeli Saham Pertamina Bagi Pemula dengan Profit Stabil
Pihak perusahaan pun, menurut Setiawan selalu mengingatkan pegawai supaya saling menjaga. Setiawan mengebut keselamatan adalah kebutuhan. Sehingga safety behavior harus melekat pada pribadi masing-masing.
Setiawan sependapat setiap mitra kerja Pertamina Hulu Rokan harus punya komitmen yang kuat. Jangan menoleransi sekecil kesalahan yang dapat beresiko terhadap keselamatan jiwa.
“Jangan menganggap remeh kejadian fatality. Kegiatan pada sektor maintenance ini sudah kita lakukan lima sampai 10 tahun. Insiden bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk kepada yang sudah ahli,” jelasnya.
Vendor Adopsi HSSE dari Pertamina Hulu Rokan
HSE PT Titi Sampurna Inspection Tifany mengaku pihaknya masih mengadopsi HSSE dari PHR. Seperti untuk keamanan, melakukan briefing sebelum bekerja mengenai zero fatality. “Kami review aspek HSSE serta potensi lapangannya,” ucapnya.
Kerja sama antara PT Iskandar Sari Andalan dengan Pertamina Hulu Rokan sudah berlangsung sejak peralihan dari Chevron. Sampai saat ini pihak vendor mengakut tidak pernah mengalami kecelakaan. Kunci dari keselamatan itu adalah kedisiplinan.
Komitmen terhadap pengelolaan HSSE ini juga sebagai bentuk kerja sama baik dan profesional. Kunci dasarnya dengan membangun kesadaran orang yang menjadi garda terdepan pekerjaan. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)