harapanrakyat.com – Anggota DPRD Kota Bandung, Erick Darmadjaya menilai, Kota Bandung, Jawa Barat, membutuhkan infrastruktur transportasi, untuk mendukung aktivitas masyarakat 24 jam.
Menurutnya, Kota Bandung merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dan sekaligus sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat. Itulah menjadi salah satu alasan perlunya dukungan infrastruktur transportasi memadai di Kota Bandung.
Sebagai kota jasa dan pusat kegiatan pemerintahan, maka Pemkot Bandung harus memperhatikan simpul jasa angkutan barang dan penumpang baik darat, maupun udara.
Baca Juga : Selama Piala Dunia U20, PLN Jamin Pasokan Listrik Stadion Jalak Harupat Bandung Aman
“Artinya, Kota Bandung perlu infrastruktur transportasi yang menyediakan angkutan umum yang aman, nyaman, dan tetap murah. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang terlibat dalam kehidupan 24 jam,” ungkapnya di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (13/3/2023).
Erick menambahkan, ada banyak kota yang ingin menjadi kota 24 jam. Akan tetapi, yang harus diingat yakni rasa aman dan nyaman bagi mereka yang bekerja, tinggal, dan tidur di dalamnya.
Dalam kesempatan itu, ia menuturkan, Kota Bandung memerlukan banyak perbaikan jika ingin menjadi kota 24 jam, salah satunya mengenai infrastruktur transportasi.
Memang, kata Erick, sepertinya hal tersebut sudah berjalan, meskipun banyak orang tidak menyadarinya.
Erick menambahkan, Kota Bandung memang belum bisa mensejajarkan diri dengan nama-nama kota 24 jam lain di dunia. Mengingat fasilitas dan infrastrukturnya juga belum memadai.
Meski demikian, kondisi kehidupan selepas petang, Kota Bandung sudah hampir sama dengan kota metropolitan lainnya di Indonesia.
“Ada sejumlah titik di Kota Bandung yang nyaris tidak pernah tidur. Seperti kawasan eksit tol Pasteur, Jalan Braga dan lain sebagainya,” ujarnya.
Alasan Kebutuhan Infrastruktur Transportasi Memadai
Erick menjelaskan, para pekerja malam di Kota Bandung tak melulu mereka yang bergerak di industri hiburan. Ada pula pekerja yang memang mendapat giliran kerja malam, atau memang lebih produktif di malam hari.
“Sopir taksi, security, petugas kebersihan, hingga pedagang asongan. Mereka sudah menjadi bagian dari hiruk pikuk kehidupan malam kota Bandung,” katanya.
Baca Juga : Pusat Distribusi Pangan Jawa Barat Harus Mampu Jaga Inflasi
Meski berbeda profesi, mereka memiliki kesamaan yakni membutuhkan infrastruktur transportasi yang aman, nyaman, dan beroperasi selama 24 jam.
Ia menerangkan, Pemkot Bandung sudah menyadari akan kebutuhan infrastruktur transportasi tersebut. Sehingga beberapa koridor Trans Metro Bandung (TMB), ada yang beroperasi hingga larut malam, meskipun tidak 24 jam penuh.
“Namun, itu tentu tidak cukup, sehingga kehadiran angkutan kota sering jadi andalan para pekerja malam, meski terkadang melanggar trayek. Melihat produktivitas warga yang 24 jam, perlu juga didukung infrastruktur transportasi yang bisa beroperasi 24 jam,” ucap Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung tersebut. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)