Beranda Berita Nasional Harlah IPPNU ke-68, Velasufah Ajak Stakeholder Ciptakan Ruang Aman Bagi Pelajar

Harlah IPPNU ke-68, Velasufah Ajak Stakeholder Ciptakan Ruang Aman Bagi Pelajar

IPPNU.jpg

harapanrakyat.com,- Harlah IPPNU ke-68 menjadi momentum refleksi bagi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU), dalam menyikapi problematika pelajar saat ini.

Oleh sebab itu, Ketua Umum PP IPPNU, Whasfi Velasufah mengajak stakeholder ciptakan ruang aman bagi pelajar.

Hal tersebut ia sampaikan saat PP IPPNU menggelar acara peringatan Hari Lahir (Harlah) IPPNU ke-68 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/03/2023).

Acara bertajuk “Khidmat Abad Kedua NU, Pelajar Putri Progresif Tanpa Batas” itu diisi dengan acara diskusi panel dan deklarasi pelajar putri.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Harlah IPPNU ke-68 Momentum Refleksi

Baca Juga: Viral Detik-detik KH Rofiq Malik Wafat Saat Ceramah dan Pengajian di Jepara

Menurut Vela, salah satu misi pemerintah  dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs)  yaitu terciptanya kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum perempuan.

Sedangkan hari ini, paparnya, angka kekerasan yang menimpa terhadap kaum wanita mencapai 41,7 persen.

Ia juga memaparkan catatan kasus yang menimpa pelajar dari tahun 2021 hingga 2022 dan dunia pendidikan dalam momentum peringatan Harlah IPPNU ke-68.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Vela menyebutkan, pada tahun 2021 KPAI mencatat  53 kasus anak menjadi korban perundungan di lingkungan sekolah dan 168 kasus di dunia maya.

Sedangkan, selama tahun 2022 kasus perundungan di sekolah meningkat menjadi 81 kasus. Sementara, dalam dunia maya menurun menjadi 18 kasus.

Baca Juga: DPRD Jawa Barat Prihatin Kalangan Pelajar Terlibat Kriminalitas

Deklarasi Pelajar Putri sebagai Komitmen IPPNU

Wajar jika kasus sebanyak itu terjadi. Sebab, menurut Vela, ada tiga persoalan yang selalu menimpa dunia pendidikan. Entah itu pendidikan formal atau pendidikan non formal seperti pondok pesantren.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Tiga persoalan tersebut yaitu intoleransi, kekerasan seksual, dan bullying atau perundungan.

Menyikapi problematika yang menimpa pelajar hari ini, PP IPPNU tidak tinggal diam. Mereka menyiapkan segala jurus jitu dan langkah-langkah strategis atas persoalan yang terjadi.

Momen Harlah IPPNU ke-68 ini salah satunya adalah komitmen IPPNU melalui Deklarasi Pelajar Putri dalam menciptakan ruang aman bagi pelajar. (Aji/R3/HR-Online/Editor-Eva)