harapanrakyat.com – Kabupaten Pangandaran menjadi daerah terbanyak kasus kematian akibat penyakit leptospirosis di Jawa Barat. Sepanjang 2022, sebanyak 29 orang meninggal akibat penyakit yang bersumber dari kencing tikus ini.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Pemprov Jabar, Rochayadi menuturkan, ada dua wilayah lainnya lagi di Jawa Barat dengan kasus kematian akibat leptospirosis tersebut. Dua daerah itu yakni Kota Tasikmalaya dan wilayah Bandung raya.
“Selama 2022, total kasus kematian akibat leptospirosis di Jawa Barat tercatat ada 33 kasus. Paling banyak di Pangandaran,” ungkap Rochayadi di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/3/2023).
Baca Juga : Cegah Penyakit Leptospirosis, Puskesmas Cigugur Gencar Melakukan Sosialisasi
Dalam kasus penyakit akibat leptospirosis ini, kata Rochayadi, pihaknya menerima laporan sebanyak 189 kasus selama periode 2022. Ia juga menegaskan, dengan jumlah laporan kasus leptospirosis ini terbilang tinggi.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya mengklaim saat ini sudah melakukan upaya penanganan agar penyakit kencing tikus yang mematikan itu tidak mewabah.
Meski berbagai upaya telah ia lakukan, namun hal itu belum sepenuhnya berhasil menghilangkan leptospirosis. Pasalnya, sejak Januari hingga Februari 2023, kata Rochayadi, pihaknya masih menemukan kasus serupa di Jawa Barat.
Bahkan, kata Rochayadi, sejak awal tahun 2023, sudah terjadi dua kasus kematian dan beberapa di antaranya masih berstatus suspek leptospirosis.
“Suspek ada sekitar sepuluh kasus,” katanya.
Dari beberapa kabupaten kota di Jawa Barat, tujuh daerah di antaranya terbilang cukup tinggi dengan rasio rata-rata satu kasus dalam tiga bulan terakhir ini.
Penyakit Kasus Leptospirosis Dapat Diobati
Menurutnya, penyakit akibat kencing tikus pada dasarnya bisa sembuh. Namun, apabila lambat dalam penanganan, maka infeksi leptospirosis ini sangat berbahaya. Hal itu karena bisa segera menyebar ke beberapa bagian inti tubuh manusia.
“Kalau tidak segera mendapat penanganan medis, kasus penyakit leptospirosis bisa langsung merusak fungsi ginjal, jantung, hingga ke bagian otak,” katanya.
Baca Juga : Kenali Penyakit yang Disebarkan Oleh Tikus ke Manusia
Berbeda halnya apabila kasus penyakit leptospirosis lebih cepat terdeteksi dengan pemberian antibiotik yang cepat. Pasien, kata Rochayadi, bisa sembuh.
Dengan demikian, Rochayadi menegaskan, mengantisipasi terjangkitnya penyakit leptospirosis ini, ia mengimbau masyarakat senantiasa waspada dan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Terutama selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin membersihkan rumah, dan segera berkonsultasi dengan dokter ketika merasakan adanya gejala penyakit leptospirosis,” ungkapnya. (Atep Kurniawan/R13/HR Online/Editor-Ecep)