Beranda Berita Nasional Harga Kebutuhan Pokok di Kota Tasikmalaya Kini Semakin Mahal

Harga Kebutuhan Pokok di Kota Tasikmalaya Kini Semakin Mahal

IMG_20230306_203838_KNUFaPYV0a_E6O8O9Wd1T.jpeg

harapanrakyat.com,- Sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merangkak naik dan semakin mahal, Senin (6/3/2023). Menurut pedagang, hal tersebut sudah menjadi hal lumrah menjelang Bulan Ramadhan.

Meski begitu, para pedagang pun mengeluh lantaran sepinya pembeli. Berbeda dengan sebelumnya menjelang Ramadhan, masyarakat sudah tumplek membeli bahan pokok untuk persediaan.

Lilis Surlia, Penjual bahan kebutuhan pokok mengatakan, biasanya setiap tahun menjelang Bulan Ramadhan semua bahan pada naik termasuk sayuran. Mulai dari cabe merah, bawang putih, bawang merah dan lainnya.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

“Cabe merah biasa dijual Rp 30 ribu, kalau sekarang kita jual Rp 40 Ribu per kilogramnya yang lokal daerah. Kalau lokal Berebes Jawa Tengah Rp 35 ribu,” ungkapnya kepada harapanrakyat.com.

Sedangkan harga bawang merah biasanya Rp 30 ribu, kalau sekarang Rp 33 ribu per kilogramnya. Untuk bawang putih harga biasanya Rp 28 ribu, sekarang menjadi Rp 32 ribu perkilogramnya.

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

“Faktor penyebab kenaikan harga kebutuhan pokok ini biasanya pasokan kurang dan sudah menjadi tradisi aja. Kalau misalnya menjelang Bulan Ramadhan semua bahan pokok itu pada naik harganya,” katanya.

Baca Juga: Cafe Resto Mister Bebek Tasikmalaya, Berasa Nongkrong di Jogja

Lilin menuturkan, dampak harga kebutuhan pokok yang semakin mahal bagi penjual sayuran sangat berpengaruh sekali. Apalagi dari sebulan sebelum Ramadhan biasanya sudah ramai pembeli, namun sekarang cenderung landai.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

“Ini cabe dan bawang merah bawang putih kita membeli dari Petani di Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, yah kita mah dipasoknya pak,” ujarnya.

Lilis berharap kepada pemerintah untuk bisa mengatasi masalah kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Terutama untuk para pedagang, karena ketika harga mahal otomatis pembeli juga tidak ada.

“Apalagi menjelang Bulan Ramadhan mikir dua kali untuk membeli bahan pokok karena mahal. Jadi membelinya pun hanya seperlunya,” pungkasnya. (Apip/R9/HR-Online/Editor-Dadang)