harapanrakyat.com,- Wabah difteri di Garut, Jawa Barat, terus mengganas, tercatat sudah 8 anak meninggal dengan gejala mirip difteri yaitu sakit tenggorokan, demam tinggi dan terdapat ciri bercak putih pada selaput tenggorokan.
Dinas Kesehatan Garut hari ini, Senin (27/2/2023) menggelar imunisasi massal, di wilayah terdampak Kejadian Luar Biasa (KLB).
Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans, dua bakteri penyebab wabah difteri ternyata amat mematikan.
Sudah ada 8 anak korban meninggal di wilayah Kecamatan Pangatikan Garut, yang mengalami gejala serupa difteri, yaitu sakit tenggorokan, demam tinggi, dan ciri terdapat bercak putih pada selaput tenggorokan.
Baca juga: Dinkes Jabar Tetapkan Kasus Difteri di Garut Menjadi KLB
Hari ini Dinas Kesehatan Garut, menggelar imunisasi massal di Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan. Wilayah ini merupakan daerah terdampak Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.
Medis juga mencatat sudah ada 10 pasien yang terkonfirmasi positif difteri, mereka mayoritas pasien anak dibawah umur
“Pelaksanaan menindaklanjuti kejadian luar biasa atau KLB di Kabupaten Garut. Imunisasi massal ini dilaksanakan pada anak usia 2 bulan sampai usia anak 15 tahun,”kata Asep Surahman, Kabid P2P Dinkes Garut, Senin (27/2/2023).
Adapun sasaran imunisasi yaitu sebanyak 1. 811 target, dengan jumlah capaian imunisasi pagi dan siang ini.
“Jumlahnya di Desa ini 1.811, kita akan membagi dua tahap, pagi anak sekolah dulu, kemudian siang nanti karena banyak yang di ladang itu di posyandu,” tukasnya.
Sampai saat ini, sudah ada 10 pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif difteri, mereka kini masih menjalani perawatan khusus di RSUD dr Slamet Garut. (pikpik/R8/HR Online/Editor Jujang)