Beranda Berita Nasional Curhat Petani Banjar saat Musim Tanam, Harga Pupuk Subsidi Naik dan Pasokan...

Curhat Petani Banjar saat Musim Tanam, Harga Pupuk Subsidi Naik dan Pasokan Telat

IMG_20230212_211127_4kudTAsa2u_UjcrL2P33O.jpeg

harapanrakyat.com,- Petani di Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, curhat soal terlambatnya pasokan dan kenaikan harga pupuk subsidi saat musim tanam padi tiba.

Mereka khawatir lambatnya pasokan pupuk dapat mempengaruhi perkembangan padi. Mengingat saat ini usia tanaman sudah memasuki usia 7-15 hari.

Ndus (70), petani asal lingkungan Langkaplancar mengatakan, bahwa saat ini hampir kebanyakan tanaman padi sudah mulai memasuki masa penyemaian pupuk.

Menurutnya, memasuki masa tanam yang sekarang ini harga pupuk subsidi naik Rp 5 ribu dari harga pupuk subsidi pada saat musim tanam periode lalu.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Harga pupuk subsidi saat ini Rp 130 ribu per karung untuk pupuk urea dan Rp 135 ribu per karung pupuk NPK. Sedangkan pada masa tanam tahun lalu harga pupuk urea subsidi masih Rp 125 ribu dan Rp 130 ribu untuk NPK.

Baca Juga: Truk Pengangkut Karang Terguling ke Sawah di Kota Banjar

“Harga pupuk naik saya beli pakai kartu itu Rp 130 ribu untuk urea Rp 135 ribu untuk Phonska. Kalau mahal ya ngga juga. Untuk petani yang penting barangnya ada,” kata Ndus kepada harapanrakyat.com, Minggu (12/2/2023).

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

Petani Minta Pasokan Pupuk Subsidi Lancar

Meski harga pupuk naik namun sebagai petani tidak begitu mempermasalahkan hal itu. Paling penting bagi petani adalah tersedianya pasokan pupuk saat musim tanam.

Namun saat ini pasokan pupuk mengalami keterlambatan. Seharusnya menurut usia tanaman padi sudah dua kali pemupukan tetapi sekarang baru satu kali karena pupuk subsidi belum tersedia lagi.

Ia pun mengaku khawatir lambatnya pasokan pupuk tersebut nantinya akan mempengaruhi masa tumbuh tanaman padi seperti serangan hama wereng dan tanaman padi tidak produktif.

“Sekarang lagi ngga ada barangnya (pupuk). Katanya itu akhir bulan Januari tapi belum ada lagi. Saya juga biasanya dapat empat karung, kemarin dapat sedikit,” ujar Ndus.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Petani lainnya, Karno berharap pasokan pupuk berjalan lancar. Usia tanaman padi miliknya sudah berusia satu minggu lebih namun belum melakukan pemupukan.

Kondisi saat penanaman padi bibit atau benih yang digunakan juga sudah berusia tua. Sehingga petani khawatir jika tidak segera dilakukan pemupukan akan berdampak pada pertumbuhan tanaman padi.

“Sudah satu minggu lebih saya tanam. Kebetulan bibit padi sudah berusia tua jadi harus segera dipupuk,” katanya (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)