harapanrakyat.com,- Tingginya jumlah kendaraan dari arah timur menuju utara Kota Bandung, Jawa Barat, menyebabkan lamanya durasi lampu merah di Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie.
Melihat kondisi tersebut, Dinas Perhubungan Kota Bandung akan melakukan intervensi waktu melalui petugas Area Traffic Management System (ATCS).
Sebagai informasi, durasi waktu lampu merah pada umumnya berkisar antara 30 detik hingga 60 detik. Namun lampu merah di Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie, durasinya bisa hingga 180 detik atau 2,5 menit untuk satu arah.
Baca Juga : Lampu Merah Samsat Bandung Dijuluki ‘Lampu Merah Perenggut Masa Muda’, Ini Penjelasan Dishub
Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung, Khairul Rijal mengatakan bahwa upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di lampu merah tersebut.
Dengan demikian, pihaknya bisa menerapkan prioritas waktu lebih lama pada simpang tertentu, untuk mengurai kepadatan kendaraan.
“Jika terjadi antrean kendaraan di kaki simpang tertentu, maka kami bisa memberikan prioritas lebih waktu hijaunya. Sehingga panjang antriannya bisa terurai,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (9/2/2023).
Berdasarkan data yang ia miliki, setiap pagi mulai pukul 6.00 hingga 9.00 WIB, jumlah kendaraan dari arah timur Kota Bandung menuju utara, sebanyak 28.900 kendaraan. Sedangkan dari timur ke barat sebanyak 22.792 kendaraan.
“Maka dari data tersebut, dalam tiga jam saja hampir 50 ribu kendaraan bergerak dari timur. Dalam satu kali jumlah siklus 180 detik, hanya 550 kendaraan bisa teralirkan, ini pasti ada perlambatan,” ucapnya.
Khairul mengakui, dengan kondisi kepadatan kendaraan tersebut, maka menimbulkan kejenuhan pada persimpangan lampu merah tersebut.
Lampu Merah Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie Titik Temu Pemotor
Dengan jumlah kendaraan dari arah timur yang tinggi di pagi hari, lanjut Khairul, maka pihaknya mengatur intervensi waktu siklus. Sehingga antrian kendaraan tidak terlalu mengular.
Khairul menjelaskan, persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie merupakan titik temu bagi pengendara motor dari arah Bandung Timur dan Bandung Selatan menuju ke Bandung Kota. Sehingga mengakibatkan kepadatan jumlah kendaraan.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya mendorong agar transportasi publik bisa jadi pilihan utama masyarakat. Tujuannya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Baca Juga : Parkir Liar Mulai Marak, Dishub Kota Bandung Segera Tertibkan
Ia menambahkan bahwa saat ini, jumlah kendaraan yang berlebih, sementara ruas jalan yang ada terbatas menjadi penyebab kepadatan dan kemacetan kendaraan.
“Kendaraan pribadi menjadi penyumbang terjadinya kepadatan kendaraan. Maka kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi umum seperti TMB, angkot dan transportasi publik lainnya,” ucapnya. (Rio/R13/HR-Online/Editor-Ecep)