Beranda Berita Nasional Pendaki Gunung Sagara Garut yang Juga Seorang Peneliti Meninggal Dunia di Basecamp

Pendaki Gunung Sagara Garut yang Juga Seorang Peneliti Meninggal Dunia di Basecamp

Pendaki-Gunung.jpg

harapanrakyat.com,- Seorang pendaki Gunung Sagara, Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung saat tiba di basecamp pendakian.

Pendaki yang meninggal dunia itu bernama Taat Puji Prihatin, asal Temanggung, Jawa Tengah. Ia sebelumnya mengalami pingsan. Kemudian dibawa ke rumah Ketua RT setempat dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

“Jadi saat istirahat di basecamp, almarhum pingsan. Lalu dibawa ke rumah Pak RT, lalu dibawa ke rumah sakit. Kini almarhum sudah dimakamkan di wilayah kaki Gunung Sagara, sesuai permintaan terakhirnya,” kata Kepala Desa Tenjonagara, Pelani Nugraha, Minggu (05/02/2023).

BACA JUGA:  Guru Tak Perlu Lagi 24 Jam Tatap Muka, Pak Menteri: “Cukup 16 JP Saja, Sisanya untuk Hidup!”

Sementara itu, Olivia Wardhani, anak almarhum Taat Puji Prihatin, pendaki Gunung Sagara yang meninggal itu, mengaku kalau ayahnya telah mengalami riwayat sakit jantung saat menjalani perawatan di Bali tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Terungkap, Ini Identitas Penanam Ganja di Cagar Wisata Situ Cangkuang Garut

“Saya ingat betul beliau saat dirawat di rumah sakit di Bali, dinyatakan mengidap sakit jantung. Namun ayah tak mau merasa sakit, dan tetap menjadi petualang agar sehat,” terang Olivia.

BACA JUGA:  Gubernur Dedi: Jadi Pejabat Itu Bukan Buat Tidur Nyenyak, Tapi Buat Keringetan!

Lanjutnya mengatakan, ayahnya pun berpesan jika ia meninggal saat mendaki, agar jasadnya dikebumikan sekitaran gunung yang terakhir ia mendaki.

“Ayah berpesan, jika ayah meninggal pada radius 30 kilometer dari titik rumah, yaitu di Temanggung, silahkan ayah makamkan di tempat meninggal,” imbuhnya.

Almarhum Taat Puji Prihatin merupakan pendaki yang juga seorang peneliti. Ia sudah mendaki 20 gunung di Indonesia, termasuk Gunung Rinjani. Rencananya ia akan melakukan penelitian di gunung luar negeri, usai mendaki Gunung Sagara di Garut.

BACA JUGA:  Guru Harus Terus Belajar: Pesan Penting Mendikdasmen di Era Digital

“Ayah saya konsultan, tapi sedang mengambil doktoral di Jakarta. Jadi penelitian sambil mendaki. Untuk rencana ke luar negeri, anak-anaknya juga tahu karena ayah ada agenda penelitian juga,” pungkas Olivia. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor-Eva)