Beranda Berita Nasional Satu Bulan Tidak Terangkut, Sampah di Pasar Baleendah Kab Bandung Menggunung

Satu Bulan Tidak Terangkut, Sampah di Pasar Baleendah Kab Bandung Menggunung

sampah-baleendah.jpeg

harapanrakyat.com,- Lantaran tidak adanya pengangkutan sampah selama satu bulan, gunungan sampah mulai tersebar di beberapa lokasi di area Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, gunungan sampah-sampah itu bahkan ada yang mencapai ketinggian hingga 2 meter.

Selain itu, gunungan sampah juga mengeluarkan bau menyengat cukup kuat. Akibatnya, banyak pedagang pasar dan warga sekitar merasa tidak nyaman akibat bau tersebut. Bau busuk pun masih tercium hingga jarak puluhan meter dari lokasi sumber gunungan sampah.

Selain sampah pasar, sampah rumah tangga juga terlihat mendominasi. Hal itu lantaran warga sekitar juga memanfaatkan pembuangan sementara Pasar Baleendah ini untuk membuang sampah rumah tangganya.

Baca Juga : DLH Kota Bandung Siapkan Strategi Atasi Tumpukan Sampah

Menurut penuturan seorang warga sekitar, meski sudah mengenakan masker, namun bau busuk dari tumpukan sampah itu masih tetap tercium.

“Saking menyengatnya, bau sampah masih saja tercium meskipun sudah pakai masker. Sampah-sampah ini mulai tidak terangkut sejak satu bulan yang lalu,” ungkap seorang warga Baleendah, Ujang Kosasih (42), Rabu (25/1/2023).

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Ujang menuturkan, pihaknya tidak mengetahui apa alasan tidak terangkutnya sampah-sampah tersebut. Padahal, selain menimbulkan bau tidak sedap, gunungan sampah juga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.

“Sangat terganggu (bau gunungan sampah). Saya harap Pemerintah Kabupaten Bandung segera mengangkut sampah yang sudah menggunung ini. Malah juga berpotensi menimbulkan penyakit selain membuat jorok lingkungan sekitar,” ucap Ujang.

Selain dikeluhkan warga sekitar, demikian halnya juga dengan keluhan pedagang di Pasar Baleendah. Terutama pedagang yang lokasi kiosnya berdekatan dengan gunungan sampah tersebut.

Para pedagang mengeluhkan, selain tumpukan sampah yang menimbulkan bau tidak sedap, juga berpengaruh terhadap omset para pedagang yang kian menurun.

“Omset tentunya jadi berkurang hingga 40 persen dari biasanya karena sepinya pembeli. Rata-rata pembeli mengaku tidak nyaman saat mencium bau dari gunungan sampah itu,” ungkap seorang pedagang pasar, Rohimat (56).

BACA JUGA:  Peringati Hakordia 2024, DAHANA Sosialisasi Update SMAP

Soal Gunungan Sampah, Begini Tanggapan DLH Kabupaten Bandung

Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Shinta mengatakan, berdasarkan sepengetahuannya memang ada beberapa titik layanan pengangkutan sampah yang terlambat.

Hal itu, kata Shinta, karena terkendala sarana dan prasarana di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Kondisi pun diperparah dengan adanya kesepakatan sopir armada yang bersepakat melakukan unjuk rasa di TPA Sarimukti.

“Soal unjuk rasa sopir armada sampah ini, saya tidak mengetahui apakah ada juga sopir dari Kabupaten Bandung yang ikut berdemo. Kemarin juga ada kesepakatan dari pengelola (TPA Sarimukti) terkait perbaikan sarana dan prasarana di sana,” ucapnya.

Meski demikian, Shinta mengklaim jika pengangkutan sampah di Kabupaten Bandung saat ini masih terkendali.

BACA JUGA:  DAHANA Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sukabumi

Baca Juga : Gubernur Jawa Barat Cari Solusi Pengangkutan Sampah ke TPA Sarimukti Bandung Barat

Namun, saat ditanya mengenai gunungan sampah di Pasar Baleendah, Shinta mengatakan, pihaknya belum mengetahui hal tersebut lantaran belum ada laporan.

“Kalau (gunungan sampah) di Baleendah, saya kurang tahu. Belum ada datanya. Karena permintaan banyak sedangkan jumlah armada sampah terbatas,” ungkapnya.

Meski demikian, lanjut Shinta, biasanya tumpukan sampah-sampah ini sudah teratasi melalui operasi kebersihan.

Mengenai titik mana saja di Kabupaten Bandung yang saat ini terhambat pengangkutan sampah, Shinta juga mengatakan pihaknya belum mengetahui hal tersebut secara terperinci.

“Yang saya ketahui (sampah) yang belum terangkut itu di Margahayu Selatan dan Rusun Kutawaringin. Kebetulan saya itu lagi ada rapat di dinas, jadi saya belum ada briefing lagi sama kepala-kepala UPT. Intinya saat ini ada kendala di TPA Sarimukti,” tuturnya. (Ecep/R13/HR-Online)